Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden DPP Konfederasi Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Syaiful Bahri Anshori hari ini bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya.
Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut kata Syaiful Bahri. Salah satunya membahas bagaimana serikat pekerja, serikat buruh bersama-sama pemerintah untuk mensejahterakan buruh/pekerja di Indonesia.
Syaiful memaparkan tiga permintaan kepada Airlangga sebagai perwakilan pemerintah. “Yang pertama, bagaimana agar perusahaan-perusahaan tidak banyak mem PHK buruh-buruh yang sedang mengalami kesulitan di masa pandemi Covid-19,” kata Syaiful Bahri di Jakarta, Senin (10/8/2020).
Kedua, pemerintan harus memperbaiki pola dan penjaringan terkait dengan program Kartu Prakerja, dimana pendaftaran gelombang ke IV program tersebut kembali di buka oleh pemerintah pada Sabtu (8/8/2020).
Sebelumnya, program yang digagas pemerintah awalnya untuk mengatasi masalah pengangguran yang kini berubah menjadi bantuan sosial atasi pandemi Covid-19 ini, dihentikan sementara. Hal itu akibat ditemukannya berbagai permasalahan dalam program yang menghabiskan anggaran sebesar Rp29 triliun untuk 5,6 juta peserta.
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan hingga 31 Juli 2020, ada 2,1 juta tenaga kerja yang terdampak akibat pandemi covid-19. Sebagian besar merupakan pekerja yang dirumahkan, yakni mencapai 1.132.117 pekerja.
Sedangkan menurut catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, hingga Juli 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang di-PHK ataupun dirumahkan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan masih didominasi tiga lapangan kerja, yakni pertanian sebesar 29,04%, perdanganan sebesar 18,63%, dan industri pengolahan sebesar 14,09%.
Dalam program kartu prakerja, mereka diprioritaskan untuk jadi peserta. Di gelombang IV ini, porsi mereka hingga 80 persen dari kuota atau 640 ribu orang.
Ketiga, bagaimana suasana kebersamaan antara pemerintah, buruh/pekerja dan pengusaha terus berlanjut.
“Artinya kebersamaan tree partait terus berlangsung dan tidak cepat berlalu,” pungkasnya.
(Bie)