Jakarta, JurnalBabel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, menyoroti perlunya peningkatan kesadaran atau awareness dari tim intelijen aparat kepolisian terkait Ulama Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pria saat berceramah di Bandar Lampung.
“Mestinya penusukan ini tidak harus terjadi kalau peran intelijen kepolisian berjalan dengan baik, awareness intelijen kepolisian perlu ditingkatkan,” kata Khairul Saleh, Senin (14/9/2020).
Khairul Saleh turut prihatin dan menyayangkan adanya kejadian tersebut. Ia khawatir kejadian itu menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Sungguh suatu tindakan yang sangat tidak terpuji terutama disaat kondisi negara kita yang sedang dilanda pandemi Covid-19. Yang dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak kegaduhan,” ujarnya.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, penampilan pelaku penusukan tidak memperlihatkan gejala umum dari gangguan kejiwaan. Ia berharap hasil dari pemeriksaan kejiwaan yang ada dapat menjadi kunci penyelesaian terkait kepastian kondisi kejiwaan pelaku.
“Menurut pengakuan keluarganya bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan, namun masyarakat menilai bahwa yang bersangkutan dalam penampilannya tidak memperlihatkan gejala umum orang yang terkena gangguan kejiwaan. Maka saya berharap pemeriksaan kejiwaan menjadi kunci dari penyelesaian dari hiruk pikuknya berbagai pendapat masyarakat,” jelasnya.
Mantan Bupati Banjar ini meminta agar kasus tersebut diusut secara transparan. Ia ingin setiap motif dan pihak yang terlibat dapat diungkap secara tuntas.
“Kami minta agar kejadian ini diusut tuntas oleh kepolisian terbuka dan transparan serta diadili sesuai ketentuan serta mencari motif pelaku dan membongkar jaringan pelaku apabila memang ada tendensi keterlibatan pihak-pihak tertentu,” tuturnya.
Tak hanya itu, Khairul Saleh berharap agar para ulama bisa mendapat perlindungan. Khususnya, perlindungan terhadap ulama besar seperti Syekh Ali Jaber.
“Kami juga berharap agar para ulama sebagai pembimbing umat harus mendapat perlindungan sebab kedudukannya sangat strategis sebagai pembimbing umat apalagi sekelas ulama besar Syekh Ali Jaber,” pungkasnya.
Sebelumnya, pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pria pada Minggu (13/9/2020). Peristiwa ini terjadi saat Syekh Ali Jaber mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung. Tangan pendakwah itu terluka akibat tusukan. Pelaku langsung dibekuk orang-orang di lokasi.
Pelaku berinisial AA dan hingga saat ini diketahui merupakan pelaku tunggal. Kepada polisi, AA mengaku menusuk Syekh Ali Jaber karena merasa dihantui.
“Iya secara logika masih apa… karena dia berawal dari halusinasi visual, kalau bahasanya dia di BAP itu dihantui oleh Syekh Ali Jaber, sebelumnya pernah ditemui setahun yang lalu, sering lihat di TV, live,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana.
(Bie)