Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Adde Rosi Khoerunnisa mengecam aksi terorisme di Mabes Polri kemarin sore. Apalagi aksi tersebut dilakukan oleh perempuan.
“Cukup sudah pelakunya perempuan, jangan sampai terulang kembali, karena akan jadi preseden buruk bagi peradaban kaum perempuan di masa yang akan datang,” ujar Adde Rosi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/4/2021).
Menurut politisi Partai Golkar ini, aksi teror tersebut juga merupakan alarm keras agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan kelompok teroris.
Sebab itu, dirinya terus mendukung Polri untuk tidak kendor dalam menghadapi dan menanggulangi terorisme, agar Polri bisa meyakinkan masyarakat dan menjamin keamanan, ketertiban serta memastikan pelayanan ke masyarakat bisa berjalan normal seperti biasa.
“Aparat kepolisian di berbagai daerah juga perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menjaga objek vital masyarakatdan sejumlah fasilitas umum,” katanya.
Terkait keterangan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang mengatakan aksi terorisme alone wolf pelaku yang beridiologi ISIS, maka perlu dilakukan upaya deradikalisasi dengan tepat dan efektif kepadasegmen-segmenmasyarakat tertentu yangdinilai rawan potensi radikalismenya.
Selain itu juga perlu didorong upaya peningkatan sinergitas Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat yang strategis dan tepat dalam upaya meminimalisasi aksi teror kelompok tersebut.
Lebih lanjut Kordinator Bidang Kesra Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) ini juga mendorong peningkatan pendidikan keluarga di masyarakat melalui pendidikan keagaman yang benar, inklusif dan toleran serta peningkatan wawasan kebangsaan atau cinta tanah air sejak dini ditingkatan keluarga.
Kordinator Divisi Pemerintahan, Hukum, Hankam dan Luar Negeri KPP-RI ini juga berharap Kominfo memblokir situs-situs dan medsos yang memuat konten-konten radikalisme dan terorisme.
Berbagai usulan tersebut penting dilakukan agar masyarakat kembali bisa merasa tenang dan aman jika berada di ruang publik maupun tempat ibadah.
“Kita juga akan menanyakan kepada Kapolri saat raker senin, 5 April mendatang terkait perlunya pengawasan berkala sistem pengamanan luar dan dalam di Kantor Kepolisian mulai dari Mabes hingga Polsek-polsek di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian kemarin,” pungkasnya. (Bie)