Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, Mohamad Rano Alfath, menyoroti jumlah petugas di Lapas Kelas I Tangerang yang tidak sebanding dengan jumlah narapidana.
Pasalnya, saat kebakaran tersebut yang menewaskan 44 korban jiwa itu, hanya ada 13 petugas yang berjaga di lapas yang dihuni 2.072 narapidana (napi).
“Kita harus juga memperhatikan petugas lapas apa sesuai jumlahnya, apalagi dengan lapas yang overkapasitas. Kami berharap bahwa peristiwa ini menjadi catatan serius bagi perbaikan lapas di masa datang. Harus ada skema sehingga lapas ke depan lebih manusiawi,” kata Rano saat dihubungi wartawan, Jumat (10/9/2021).
Sebab itu, legislator asal Banten ini mengusulkan adanya teknologi untuk membuka pintu sel secara otomatis, sehingga pintu sel dapat terbuka dengan cepat jika ada kejadian tak diinginkan.
“Harus mulai ada sistem protap yang baru. Mungkin kalau di luar kan buka sel itu dengan teknologi sekali pencet tombol kebuka, bukan manual seperti sekarang ya, harus menjadi perhatian khusus,” ujarnya.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengatakan kobaran api pada saat Lapas Kelas I terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari, api cepat merembet dan membesar.
Sehingga, ada beberapa kamar tahanan yang tidak bisa diselamatkan karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Oleh karena api cepat membesar, beberapa kamar tidak sempat dibuka karena api yang sudah begitu cepat.”
“Mengapa dikunci? memang prototype lapas, kamar harus dikunci,” kata Yasonna.
Dari kamar sel yang dikunci itu, ditemukan 40 korban meninggal di tempat.
“Di situ lah korban kita temukan. Yang selamat 81 orang, 40 korban meninggal di tempat.”
“Satu dalam perjalanan ke rumah sakit,” imbuh dia.
(Bie)