Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Demorkat, Bambang Purwanto, mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaualatan pangan di tengah rencana pemerintah impor 200 ribu ton beras untuk memenuhi stok di tengah menipisnya cadangan di gudang Bulog saat ini.
“Keseriusan pemerintah untuk menjaga kedaulatan pangan patut dipertanyakan,” kata Bambang Purwanto, kemarin.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimatan Tengah atau Kalteng ini mengakui kebijakan impor beras memang lebih murah ketimbang melakukan produksi sendiri.
“Impor ada untungnya (fee) dan lebih murah dari produksi sendiri, tapi selisih harga kalau digunakan mendongkrak kesejahteraan petani nilainya sangat kecil,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pemerintah sedianya dapat mendorong produksi beras di dalam negeri agar para petani tanah air dapat sejahtera dan mampu menjaga kedaulatan pangan.
“Sebaiknya dorong produk petani agar petani sejahtera dan mampu menjaga kedaulatan pangan di Indonesia,” jelasnya.
Bambang Purwanto juga menilai saat ini pemerintah masih setengah hati dalam mendorong petani negeri sendiri.
“Kan dorong petani juga setengah hati contoh penyediaan pupuk subsidi juga duitnya separuh tidak ada,” sesalnya.
Mantan Bupati Kota Waringin Barat ini menambahkan dampak dari mahalnya Bahan Bakar Minyak, sedianya turut meningkatkan biaya produksi beras. Hal ini, kata dia, belum diperparah dengan lagi benih yg baik juga mahal.
“Angaran Kementerian Pertanian (Kementan) sangat kecil,” pungkasnya.
(Bie)