JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR, Hendrik Lewerissa, menyatakan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) ikut membantu proses pembangunan bangsa. Keterlibatan salah satu BUMN ini dalam proses pembangunan yakni melayani masyarakat akan jasa transportasi.
“KAI merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam jasa transportasi. KAI turut membantu masyarakat. Bahkan KAI ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan di tanah air,” ujar Hendrik Lewerissa dikutip dari mimbarrakyatnews.com, Rabu (28/12/2022).
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, sebagai agen of development, KAI ikut membantu melayani masyarakat yang akan menggunakan jasa kereta api di moment Natal dan Tahun Baru (NATARU) nanti.
“Guna mengantisipasi lonjakan penumpang di NATARU ini, KAI operasikan rata-rata 484 KA/hari. Jumlah kereta api yang beroperasi di NATARU tahun ini meningkat 29 persen dibanding pada NATARU tahun lalu yakni 375 KA,” jelasnya.
KAI pun menetapkan jadwal pelayanan NATARU dimulai pada 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Pada periode tersebut, KAI menyiapkan tiket kereta api jarak jauh sebanyak 2.236.021 tiket.
Selain moda transportasi bagi para penumpang, lanjut Hendrik, KAI juga memiliki bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera. Angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap pasca pandemi.
KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
“KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, volume sebesar 105 juta ton akan KAI angkut di tahun 2027,” papar Ketua DPD Gerindra Maluku itu.
Saat ini bahkan menurutnya, KAI tengah menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.
Inovasi lainnya, tambah Hendrik, KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel.
“Selain di sektor transportasi, KAI lebarkan sayap di bidang teknologi informasi. KAI akan kembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime,” pungkasnya.
(Bie)