Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Ashabul Kahfi, menilai tewasnya balita berusia 4 tahun bernama Raya di Sukabumi akibat tubuhnya dipenuhi cacing merupakan alarm keras bagi pemerintah.
“Kasus ini harus membuka mata kita. Sanitasi dasar di pelosok masih jauh dari layak. Akses air bersih, toilet sehat, dan edukasi hidup bersih harus dipastikan sampai ke desa-desa,” tegas Ashabul kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).
Ashabul menekankan bahaya sederhana yang kerap diabaikan anak-anak saat bermain tanpa alas kaki di tanah. Dari sana, cacing bisa masuk, bersarang, lalu merenggut kehidupan.
Ia mendesak kampanye masif kebersihan diri, dari mencuci tangan hingga kebiasaan memakai sandal.
Selain itu, ia mendorong skrining dan pemberian obat cacing rutin di sekolah dan posyandu, sembari memperkuat layanan kesehatan primer.
“Jangan biarkan ada anak yang luput dari perlindungan dasar. Puskesmas dan posyandu harus aktif mendeteksi dini. Gejala awal jangan sampai berubah jadi tragedi,” kata politisi PAN ini.
Dari pihak medis, dr. Irfan, juru bicara RSUD Syamsudin, menjelaskan bahwa Raya dipastikan terserang askariasis, infeksi akibat cacing gelang Ascaris
Infeksi ini terjadi ketika telur cacing tertelan melalui makanan, minuman, atau tangan kotor, lalu menetas di usus dan menyebar melalui aliran darah hingga ke organ vital.
“Ketika di IGD, cacing keluar dari hidung pasien. Dari situ, kami menduga infeksi parah,” jelasnya.
Raya tinggal di rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya. Lingkungan itu memperbesar risiko infeksi. Ia kerap bermain tanpa alas kaki, membuka pintu bagi cacing untuk bersarang di tubuh mungilnya.
Kini, kepergian Raya bukan sekadar kabar duka, tetapi tamparan yang menyakitkan: bahwa sanitasi bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan hidup yang mendesak.