Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Hamid Noor Yasin, mengingatkan pemerintah soal banyaknya kebangkrutan usaha peternak ayam pada skala UMKM. Tumbangnya industri peternakan tersebut juga diikuti dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para pekerjanya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah agar anggaran negara, terutama Kementerian terkait dapat me-refocusing dan merealokasi anggarannya dengan membuat terobosan demi menyelamatkan para peternak ayam di berbagai daerah.
“Saya berharap refocusing anggaran kementerian bekerjasama pemda-pemda mampu membuat terobosan penyelamatan para peternak ayam ini. Kementerian Pertanian perlu berkoordinasi dengan kementerian Perdagangan untuk mempertimbangkan pembatasan importasi daging yang akan membantu meningkatkan permintaan daging ayam sebagai pemenuhan kekurangan daging sapi atau kerbau sebagai alternatif,” kata Hamid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menuturkan, stimulus anggaran bagi para pengusaha ternak ayam juga bermanfaat bagi masyarakat banyak. Terutama agar pemerintah dapat mengembangkan potensi daging ayam sebagai alternatif pengganti sementara pemenuhan kekurangan daging sapi atau kerbau. Terlebih pada pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti, pangan daging sangat dibutuhkan bagi masyarakat.
Sebelumnya, kata Hamid, pemerintah melalui Kementan dan Bulog sedang mengembangkan stok alternatif dari makanan pokok beras di masa wabah korona ini berupa sagu, jagung atau singkong. “Saat ini, peternak ayam sedang dalam kondisi yang sangat kritis pada kelangsungan proses usahanya. Keadaan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2018 atau sekitar dua tahun di mana harga ayam hidup terus anjlok,” ungkapnya.
Sebelumnya Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) juga telah bekerja sama dengan perusahaan swasta (integrator) untuk menyerap dan membeli ayam ras broiler dari peternak mandiri.
“PT Japfa Comfeed sudah melakukan pembelian livebird di farm broiler peternak mandiri milik Sugeng Wahyudi (anggota GOPAN) di Dramaga Tanjakan Bogor,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita di Jakarta, Jumat (24/4) lalu.
Ketut menjelaskan bahwa pembelian livebird oleh PT Japfa Comfeed sebanyak 1.920 ekor, dengan harga Rp15.000 per kg dan akan didistribusikan ke RPH Unggas di Parung Ciomas, Bogor. Pembelian oleh Japfa Comfeed tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan tersebut untuk membeli livebird sebanyak 700.000 ekor. (Bie)
Editor: Bobby