Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, mendesak PT Pertamina Persero melakukan dialog dengan Serikat Pekerja terkait penolakan rencana privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melalui skema penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
“Saya mendesak Pertamina untuk melakukan dialog internal, menyerap aspirasi dan mensosialisasikan terkait IPO ini kepada karyawan,” kata Sartono, Senin,(20/2/2023).
Sartono juga mendorong Pertamina untuk mempromosikan saham PGE kepada masyarakat. Hal ini diperlukan agar tidak menutup kemungkinan saham PGE ini dapat dibeli oleh masyarakat Indonesia.
“Layaknya Kementerian Keuangan mempromosikan Obligasi Negara Ritel (ORI),” ujarnya.
Sartono mengaku memahami jika ada penolakan atas rencana privatisasi PT PGE melalui skema penawaran saham perdana atau IPO. Sartono sepakat Pertamina sebagai BUMN milik Indonesia harus sepenuhnya dimiliki negara.
“PGE merupakan anak dari Pertamina Subholding Power & New Renewable Energy atau dengan kata lain cucu dari Pertamina,” urainya.
Sartono mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memantau komitmen hanya 25 persen saham milik PGE yang dilepas melalui IPO ini. Diketahui, bahwa dalam IPO ini, PGE hanya akan melepas saham maksimal 25 persen yang dimiliki.
“Mari kita pantau bersama bahwa komitmen 25% harus tetap dijalankan. Sehingga Pertamina melalui PGE tetap menjadi pemegang saham terbesar dan tetap sebagai penentu dalam mengambil langkah kebijakan korporasi,” pungkas Kepala Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)—induk organisasi yang beranggotakan 25 Serikat Pekerja di lingkungan PT Pertamina (Persero)—menolak aksi korporasi yang dinilai melakukan privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana saham kepada publik.
Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menuntut penghentian semua upaya privatisasi seluruh unit usaha Pertamina.
Sesuai dengan yang sudah diperkirakan, saat ini mulai terbukti telah terjadi proses privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy yang dilakukan melalui aksi korporasi IPO atas kepemilikan negara melalui BUMN Pertamina di PGE oleh Pemerintah melalui Kementerian terkait,” ujar dia lewat keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).
(Bie)