Jakarta, JurnalBabel.com – Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensa), meminta Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi segera mengklarifikasi rekaman suara mirip beliau yang beredar di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, Budi Arie yang merupakan mantan Menkominfo itu menyinggung keterlibatan PDI Perjuangan serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, dalam kasus judi online di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Menurutnya, klarifikasi ini sangat penting untuk meredam spekulasi liar dan bisa merusak stabilitas politik.
“Kalau benar, ini serius. PDI Perjuangan adalah partai pemenang tiga kali berturut-turut, dan Budi Gunawan adalah Menko di Kabinet Merah Putih. Kalau dibiarkan, ini bisa mengganggu harmoni politik,” kata Hensa, Kamis (29/5/2025).
Selain itu, lanjut Hensa, terungkapnya rekaman suara yang mengaitkan PDI Perjuangan dengan kasus judi online bisa memperburuk hubungan politik antara Prabowo dan PDI Perjuangan.
“Pak Prabowo sedang berusaha membangun hubungan baik dengan PDI Perjuangan, bahkan ada desas-desus beliau akan hadir di kongres PDIP. Kalau isu ini tidak segera diklarifikasi, bisa mengganggu rencana besar itu,” ungkapnya.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi ini juga menilai masalah ini mencerminkan kelemahan komunikasi di pemerintahan Presiden Prabowo. Menurutnya, kegagalan dalam merespons isu sensitif seperti ini justru menunjukkan lemahnya penanganan komunikasi strategis pemerintah.
“Lagi-lagi, ini soal komunikasi. Sampai kapan masalah komunikasi ini terus menghantui pemerintahan Pak Prabowo?” ujarnya.
Apalagi, nama Budi Arie juga pernah muncul dalam berkas dakwaan kasus judi online, namun tidak pernah diklarifikasi secara terbuka. Hal ini, tambah Hensa, berpotensi mengganggu program-program prioritas pemerintah yang tengah dijalankan oleh Budi Arie, termasuk peluncuran program besar 80.000 Koperasi Desa Merah Putih.
“Ibaratnya nih, kalau di sisi spiritual, ada yang menahan kakinya Budi Arie. Ini masalah judi online-nya memang enggak selesai,” kata dosen Universitas Paramadina ini.
Sebelumnya, rekaman mirip suara Budi Arie yang menyebut PDI Perjuangan terlibat dalam pusaran kasus judi online Kominfo itu tersebar di media sosial.
Sementara itu, dalam sejumlah pemberitaan Budi Arie meminta publik tidak langsung mempercayai rekaman suara tersebut. Ia meminta masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media sosial.
Sejumlah kader PDI Perjuangan mendatangi Badan Reserse Kriminal Polri untuk melaporkan Budi Arie. Budi dilaporkan atas dugaan fitnah terhadap partai berlogo kepala banteng tersebut.
“Kami hari ini akan membuat ke laporan ke Bareskrim terkait dengan ucapan atau fitnah yang dilontarkan Budi Arie,” kata kader PDI Perjuangan, Wiradarma Harefa, di Gedung Bareskrim, Selasa, 27 Mei 2025.
Wiradarma menyebut Budi Arie telah melakukan fitnah karena menyebut partainya terlibat dalam kasus penjagaan situs judi online di Kominfo. Ia rencananya melaporkan Budi Arie dengan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik, Pasal 311 tentang Fitnah, dan Pasal 27a Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Kami membawa bukti rekaman video dan rekaman suara utuh,” kata Wiradarma.