Jakarta, JURNALBABEL – Viralnya video emak-emak pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga saling bertikai mendapat perhatian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
KPU pun meminta kepada masing-masing pendukung agar tidak saling mencela.
“Boleh saja kita punya hubungan politik pada kandidat tertentu, silakan memuji kandidat masing-masing, tetapi jangan mencela kandidat lain. Sebab, kalau sudah mencela kandidat lain, itulah benih-benih masalah,” ujar komisioner KPU Wahyu Setiawan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
Wahyu menyebut saling cela dapat menimbulkan konflik. Dia mengatakan para pendukung tiap capres-cawapres harus saling menghormati agar partisipasi politik warga makin besar.
“Kandidat lain kan juga punya pendukung, nanti akhirnya menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” ujar Wahyu.
“Ya KPU mengingatkan bahwa dalam Pemilu 2019, tentu saja KPU berharap partisipasi politik warga seluas mungkin. Tetapi partisipasi politik warga itu kan juga harus saling menghormati, saling menghargai,” sambungnya.
Lebih lanjut Wahyu meminta elite parpol memberikan pesan damai kepada para pendukung masing-masing.
Menurutnya, pesan damai yang disampaikan secara terus-menerus dapat mempengaruhi sikap pendukung.
“Kemudian para elite politik juga mohon untuk membawa pesan-pesan damai, kepada masyarakat. Sebab, pesan damai yang disampaikan kepada masyarakat itu secara konstruktif akan mempengaruhi semua pendukung. Jadi kita harap tokoh-tokoh nasional memberikan pesan damai,” tuturnya.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial yang memperlihatkan emak-emak pendukung Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga terlibat adu mulut, bahkan saling dorong.
Dalam video tersebut tampak ada dua orang ibu-ibu berpakaian serbaputih yang merupakan pendukung Prabowo.
Mereka bertemu dengan sejumlah orang yang merupakan pendukung Jokowi, yang juga berbaju putih.
Menurut keterangan video, keributan itu terjadi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. (Joy)
Editor: Bobby