Jakarta, JurnalBabel.com – Pemerintah pusat dan daerah diharapkan terus mempersiapkan peta kerawanan, mitigasi hingga adaptasi masyarakat terhadap bencana. Hal itu diperlukan pasca gempa bumi yang terjadi Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Demikian disampaikan Anggota Komisi V DPR Anwar Hafid memberikan pandanganya pasca terjadinya gempa bumi di Cianjur. Korban meninggal akibat gempa bumi di Cianjur pada Selasa kemarin berjumlah 268 orang.
“Hal yang mesti disiapkan peta kerawanan, mitigasi dan adaptasi masyarakat,” kata Anwar Hafid, Rabu,(23/11/2022).
Politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan pemerintah soal pengawasan pembangunan rumah anti gempa di sejumlah daerah rawan bencana. Menurutnya, pengawasan dari pemerintah tersebut sangat penting dilakukan.
“Sudah ada perda izin mendirikan bangunan, menurut saya pengawasan atas izin ini yang perlu di perketat sehingga konstruksi bangunan layak sesuai kondisi daerah. Apalagi kalau masuk daerah disaster,” jelasnya.
Anwar Hafid pun berbagi pengalamannya saat menangani gempa di Sulawesi Tengah pada 2018. Menurut cara ini bisa digunakan untuk penanganan pasca gempa bumi yang terjadi di Cianjur.
“Pengalaman kami dari penanganan gempa, lukuifaksi dan tsunami Sulteng, kata kuncinya penanganan dimulai dari penyelamatan korban, kesiapan pangan dan obat-obatan dan tempat tinggal. Kedua, recovery dan konstruksi hunian dan ketiga jaminan hidup dan aktivitas publik,” pungkas legislator asal Sulawesi Tengah ini.
(Bie)