Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi V DPR Ahmad Syaikhu mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) l segera memperbaiki Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), rusak akibat hantaman angin puting beliung, Rabu (16/9/2020).
“Ini mengejutkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR harus bertindak cepat dengan memperbaiki fasilitas yang rusak,” ujar Syaikhu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/9/2020).
Syaikhu mengaku terkejut. Sebab RSKI ini baru dibangun pada Maret lalu. Biaya pembangunannya pun tak sedikit, yakni Rp 400 miliar. Kementerian PUPR menunjuk PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya sebagai pelaksana proyek. Karena itu, Syaikhu juga minta dilakukan inverstigasi.
“Baru 5 bulan tapi sudah rusak. Ini harus diinvestigasi. Cari penyebabnya,” tegas Syaikhu.
Dengan anggaran sebesar itu, sangat disayangkan jika fasilitas yang ada ternyata mudah rusak. Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Bisa karena bahan dan pengerjaan yang tidak sesuai standard, atau desain dan perencanaan yang tidak matang, sehingga tidak sesuai dengan kondisi lingkungan.
“Penyebabnya bisa bermacam-macam. Sebab itu sangat perlu dilakukan investigasi,” kata Syaikhu lagi.
Investigasi mendesak dilakukan, lanjut Syaikhu, agar diketahui tingkat kerusakannya dan apakah berhubungan dengan perencanaan atau pengerjaannya yang kurang baik.
Seperti diberitakan, fasilitas perawatan bagi pasien Covid-19 di RSKI rusak akibat dihantam angin puting beliung.
Ada empat ruang perawatan yang mengalami kerusakan cukup parah akibat kebocoran yang terjadi pada ruangan karantina 240. Sehingga ruangan tersebut untuk sementara waktu tidak dapat digunakan dan pasien-pasien yang dirawat dipindahkan ke ruangan lain.
Menurut informasi yang didapatkan, kerusakan pada fasilitas tersebut disebabkan posisi bangunan yang berhadapan dengan alam terbuka, sehingga angin dapat langsung menerjang bangunan tersebut tanpa ada penghalang.
RSKI Covid-19 Pulau Galang mulai dibangun pada 8 Maret 2020 dan resmi dioperasikan pada 6 April 2020.
Fasilitas ini diharapkan bisa menjadi persiapan apabila kasus semakin meningkat seperti rumah sakit darurat di Wuhan, China.
Syaikhu berharap, perbaikan bisa cepat dilakukan bersamaan dengan investigasi, karena pandemi saat ini kian mengkhawatirkan.
Jumlah kasus positif Covid19 dan tingkat keterpakaian ICU yang terus meningkat hari demi hari.
Sehingga bisa jadi, suatu saat fasilitas RSKI Pulau Galang tersebut akan benar-benar dibutuhkan pada saat kapasitas rumah sakit rujukan lainnya penuh.
“Kondisinya mengkhawatirkan. Jadi RSKI harus segera diperbaiki untuk antisipasi jika rumah sakit rujukan lainnya sudah penuh,” pungkas Syaikhu.
(Bie)