Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Wenny Haryanto, meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan perhatian khusus dalam penanganan stunting atau kekurangan gizi anak balita.
Pasalnya, kata Wenny, penderita stunting akan menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal, dan juga berkontribusi terhadap kematian anak balita sehingga akan menghambat kesuksesan anak di kemudian hari.
Hal tersebut diungkapkan Wenny Haryanto saat menyosialisasikan stunting dalam rangka penguatan pendataan keluarga kelompok sasaran bangga kencana besama mitra tahun 2021 di Kelurahan Bojong Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Stunting, lanjut Wenny, bisa terjadi pada anak dengan kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dimulai dari anak berada dalam kandungan, sampai anak usia 2 tahun.
Namun demikian dengan asupan gizi atau asupan nutrisi yang cukup di 1000 hari pertama kehidupannya, yakni sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun, maka hal itu bisa dicegah.
“Ketika sedang hamil jangan lupa mengonsumsi obat tambah darah, karena biasanya ibu-ibu yang hamil itu anemia berat, padahal ia harus memberikan zat besi kepada bayi yang dikandungnya,” kata Wenny Haryanto.
Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan ibu yang sedang hamil harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang, yaitu empat sehat lima sempurna. Ketika bayi sudah lahir berikanlah imunisasi lengkap. Berikan ASI eksklusif selama enam bulan, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, selalu jaga pertumbuhan dan gizi bayi, bawa setiap bulan ke puskesmas, posyandu atau dokter.
“ Untuk mencegah stunting berikan asupan gizi yang seimbang, yaitu empat sehat lima sempurna saat hamil dan imunisasi lengkap serta memberikan ASI eksklusif “ pungkasnya. (Bie)