Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR, Sartono Hutomo, meminta Pemerintah tak terburu-buru dalam memutuskan kebijakan untuk mencabut subsidi badan bakar minyak atau BBM kepada para pengemudi driver ojek online (Ojol).
Hal ini menyusul Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sinyal Ojol tak akan diberi subsidi BBM lantaran pendistribusiannya hanya difokuskan kepada kendaraan berpelat kuning, seperti angkutan umum, dan Ojol merupakan kegiatan usaha.
“Perlu disikapi secara bijak dan jangan mengambil keputusan dengan terburu-buru bahwa subsidi BBM bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan, termasuk dalam menekan biaya hidup sehari-hari. Namun, kita juga harus adil dalam melihat peran strategis ojek online dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat secara luas (roda penggerak ekonomi rakyat),” kata Sartono kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).
Menurut Sartono, peran Strategis Ojol saat ini bisa dikatakan sebagai tulang punggung ekonomi rakyat (pekerjaan real). Mereka membantu mobilitas masyarakat, mendukung UMKM, serta membuka peluang penghasilan bagi jutaan pengemudi. Apalagi, mengategorikan mereka sebagai pelaku usaha (besar) tanpa melihat konteks ini akan tidak tepat.
Lebih lanjut Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, dampak ekonomi dan sosial jika kebijakan ini diterapkan tanpa solusi. Mulai dari tarif transportasi, biaya pengantaran barang, hingga meningkatnya beban masyarakat pengguna layanan Ojol.
Oleh karena itu, Sartono menilai, kebijakan ini harus dirancang dengan pendekatan partisipatif, melibatkan perwakilan pengemudi ojol, aplikator, dan para ahli. Agar tidak terjadi kegaduhan di waktu yang akan datang.
“Kami di DPR, akan terus mengawasi agar kebijakan subsidi BBM sesuai dengan semangat keadilan sosial dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tanpa mengorbankan satu pihak pun. Pemerintah harus cermat, transparan, dan konsisten dalam mengimplementasikan kebijakan ini, sehingga tidak boleh ada warga negara yang merasa dirugikan,” ujar legislator asal dapil Jatim VII ini.