Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Santoso, menyoroti pinjaman anggaran Polri ke luar negeri. Padahal, Polri sudah cukup memiliki anggaran tapi hanya Rp 1, triliunan, itu Polri mesti melakukan peminjam ke luar negeri.
“Memang bentuknya pembelian barang, tapi ini menurut saya seperti modus bahwa ada peminjaman, setelah itu tahun berikutnya ada lagi anggaran dalam rangka melunasi peminjaman itu,” kata Santoso dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan mitra kerjanya terkait anggaran RAPBN 2023, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Menurut Santoso, harus ada terobosan di Polri termasuk Komisi III DPR juga, model peminjaman tidak signifikan dilakukan juga oleh Polri, terus menerus dilakukan.
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat ini menyoroti belanja pegawai Polri setiap tahunnya lebih dari 50 persen. Sebab, Santoso ingin mendapatkan kejelasan terkait jumlah belanja pegawai secara rutin dan pemeliharaan keamanan.
“Karena pemeliharaan keamanan yang dilakukan Polri ada cosh untuk personilnya yang bertugas. Sehingga kita bisa mengetahui bahwa belanja modal itu kenapa lebih dari 50 persen yang ada di institusi Polri karena Polri diterjunkan dalam rangka pemeliharaan keamanan,” paparnya.
Legislator asal DKI Jakarta ini juga mengatakan hal tersebut untuk membantah persepsi publik bahwa Polri ini terlalu besar gaji dan tunjangannya.
“Padahal kalau kita lihat gajinya kecil, Kapolda saya dapat dapat itu Rp33 juta per bulan. Sementara hidupnya banyak disorot masyarakat sangat hedonis,” tuturnya.
(Bie)