Jakarta, JurnalBabel.com – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Trilogi Jakarta, mendapatkan bantuan pendanaan program penelitian kebijakan ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’ atau MBKM dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan, Riset dan Teknologi tahun anggaran 2021.
“Kalau melihat kebelakang ya, Universitas Trilogi sebenarnya sudah melakukan beberapa kegiatan yang ada di MBKM, seperti KKN tematik, pertukaran pelajar, kewirausahaan. Bahkan yang paling banyak mendapat dana bantuan untuk pengembangan wirausaha kita, kemudian magang juga sudah dilakukan. Jadi sebetulnya Trilogi sendiri sudah ter-MBKM juga,” kata Ketua LPPM Universitas Trilogi Aty Herawati dalam keterangannya, Jumat (31/12/2021).
MBKM adalah gagasan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Sejak diluncurkannya program ini, Universitas Trilogi sudah lama menjalankan beberapa program yang ada dalam MBKM.
Selain itu, Universitas Trilogi juga dengan serius menjalankan, mengevaluasi, mengembangkan dan menyesuaikan program MBKM terhadap tiga aspek dalam Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara nyata dan aktif. Sehingga, implikasinya adalah kurikulum yang akan dihasilkan sangat relevan dengan visi dan misi Universitas Trilogi.
Selain itu, melalui bantuan ini dapat membantu meningkatkan potensi-potensi yang ada di kampus Universitas Trilogi.
Bantuan pendanaan program penelitian kebijakan MBKM dan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian PTS Ditjen Diktiristek Tahun Anggaran 2021, merupakan skema pengembangan Universitas yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek, supaya dapat meningkatkan hasil penelitian dan pengabdiannya kepada masyarakat.
“Melalui bantuan dana hibah ini kita dapat melakukan survei kepada seluruh sivitas akademika meliputi dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan, melakukan mapping dan melihat kondisi sekarang kampus Trilogi kita bagaimana budaya penelitiannya, pengabdiannya dan pengajarannya. Kemudian, dari hasil penelitian tersebut kita bisa melihat potensi yang bisa dikembangkan dan meminimalisir atau memitigasi hambatan apa saja yang ada di kampus trilogi kita tercinta ini,” papar Aty.
Kampus Trilogi sebagai penerima dana bantuan telah menjalankan program-program yang diberikan Ditjen Diktiristek dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat secara maksimal. Diakhiri dengan penyelenggaran acara seminar nasional terhadap hasil penelitian implementasi MBKM di Universitas Trilogi.
“Tentunya Unviversitas Trilogi sangat berterima kasih kepada DitJen Dikti Ristek untuk bantuan pendanaan yang diberikan. Sebagai rasa terima kasih, kami akan berusaha mengimplementasikan lebih baik lagi program-program MBKM yang sudah ada di Universitas Trilogi dan menambahkan program-program yang belum ada ke dalam kurikulum baru di semester mendatang,” ujarnya.
Aty berharap kepada semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini dapat terlibat kembali, terutama untuk pengembangan kurikulum yang sesuai dengan program MBKM.
“Sekiranya di tahun mendatang terdapat bantuan pendanaan kembali. Kampus Trilogi kita tercinta dapat berpartisipasi terutama untuk meningkatan kualitas kampus Trilogi,” harapnya.
Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Trilogi, Rizqon Halal Syah Aji, menambahkan, “Universitas Trilogi sudah bekerja keras untuk mengikuti program MBKM yang sedang diprogramkan oleh Kemendikbud Ristek. Bahkan Universitas Trilogi yang mempunyai jargon kemandirian, kolaborasi dan teknososiopreneur terus beradaptasi dengan program tersebut karena senafas dengan semangat kampus.”
(Bie)