PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Tak perlu diragukan lagi, air susu ibu (ASI) adalah asupan terbaik untuk bayi. Sayangnya, sampai saat ini, masih sedikit ibu yang memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun dengan makanan pendamping ASI (MPASI) pada anak.
Menyusui adalah dasar kehidupan. Karena itu, upaya terus mengedukasi masyarakat terutama kaum ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak penting dilakukan. Setidaknya itu yang disampaikan perwakilan Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia Sumatera bagian Selatan (Perdhaki SumBagSel) dr. Melli saat dikonfirmasi Jurnalbabel.com baru-baru ini.
“Kita sadar ASI itu luar biasa hebat, tapi tetap saja masih banyak yang belum memberikan hak ASI pada anak,” ujar dokter Melli di Hotel Soll Marina Pangkalanbaru, Bangka Tengah, Jumat (16/11-2018).
Menurut dokter Rumah Sakit Katolik Bakti Wara Pangkalpinang ini, peran keluarga memainkan peran tak kalah penting terkait pemberian ASI eksklusif ini.
“Promosi pemberian ASI eksklusif ini harus dimulai dari persiapan kehamilan karena inilah fase paling awal yang menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif tersebut. Nah di gereja katolik materi ini wajib dimasukan sebagai materi Kursus Persiapan Perkawinan (KPP). Mindset ibu dan keluarganya harus diubah dulu agar sama memandang manfaat luar biasa ASI eksklusif ini,” jelas dokter Melli.
Dirinya lantas menjelaskan alasan kenapa mindset keluarga inti harus diubah juga karena kalau pasangannya siap sementara keluarga tidak, maka ceritanya akan panjang.
“Masalah ASI eksklusif ya cuman disitu kalau semua siap dalam arti memahami dan mengubah mindset ini yang penting,” jelasnya.