Jakarta, JurnalBabel.com – Pengamat politik AB Solissa mengatakan, Erick Thohir menjadi jawara di bursa calon wakil presiden (cawapres) di lima provinsi Pulau Jawa. Hal itu tercermin dari survei Poltracking Indonesia. Elektabilitas menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu selalu menjadi cawapres terkuat di lima wilayah Jawa.
Menurut AB Solissa, tren elektabilitas Erick Thohir akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan yang signifikan. Apalagi keterpilihan Erick Thohir sebagai cawapres di Pilpres 2024 datang dari masyarakat di Pulau Jawa yang merupakan basis populasi pemilih terbesar di Indonesia.
“Tren elektabilitas Erick Thohir memang sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan ia menjadi kandidat cawapres paling potensial. Ia unggul di Pulau Jawa yang merupakan basis populasi pemilih terbesar di Indonesia, hampir setengah dari penduduk Indonesia ada di Jawa, dengan menguasai Jawa berarti berpotensi memenangkan Pilpres di 2024,” kata Solissa lewat pesan tertulisnya, Selasa (20/12/2022).
Menurut Direktur Executive Partner Politik Indonesia itu, nama Erick Thohir layak dipertimbangkan oleh para kandidat capres, mengingat positioningnya sebagai capres cukup mumpuni bila dibandingkan dengan nama-nama kandidat Cawapres lainnya.
“Menurut saya nama Erick perlu dipertimbangkan mengingat positioningnya sebagai cawapres cukup mumpuni dibandingkan cawapres lain. Erick Thohir punya keunggulan komparatif serta portofolio yang jelas yang membuat namanya melejit sebagai cawapres potensial, terutama di Pulau Jawa,” ucapnya.
Menguatnya keterpilihan Erick Thohir sebagai kandidat cawapres ini, kata Sollisa, tidak lepas dari kerja-kerjanya di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kerja-kerja dia di pemerintahan juga terbilang sukses sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Solissa, Erick Thohir yang datang dari kalangan pengusaha sukses memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi cawapres. Bahkan, status sebagai pengusaha sukses ini bisa menopang kerja-kerja pemenangan.
“Sebagai pengusaha sukses dan teknokrat handal, Erick memiliki peluang cukup besar sebagai cawapres di pilpres mendatang. Ia juga punya resources yang besar sehingga bisa menopang kerja-kerja pemenangan saat pilpres digelar,” ungkapnya.
Selain itu, mantan bos Inter Milan itu punya pengaruh besar dari berbagai segmen basis pemilih, seperti kelompok muda, masyarakat perkotaan, Islam tradisional (NU) dan punya irisan kuat dengan Jokowi. Hal itu yang menjadi katrol peningkatan elektabilitas Erick Thohir.
“Personal branding yang kuat, positioning sebagai cawapres yang unggul serta memiliki segmen pemilih yang mengakar dan tersebar merata di seluruh basis pemilih di Indonesia, terutama Pulau Jawa, menjadi alasan kuat kalau Erick Thohir patut diperhitungkan sebagai cawapres potensial di pilpres mendatang,” jelasnya.
Dengan elektabilitas tinggi sebagai cawapres ini, lanjut Sollisa, menjadi modal besar bagi Erick Thohir untuk diperhitungkan oleh partai politik maupun para kandidat capres untuk berpasangan di Pilpres 2024 nanti.
“Dan partai politik maupun kandidat capres di Pilpres 2024 pasti akan mempertimbangkan nama Erick sebagai salah satu kandidat yang memiliki variabel paling komplementer dibandingkan yang lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyampaikan dalam paparannya menurutkan kedekatan Erick Thohir dengan NU membawanya menempati kedua sebagai cawapres di basis pemilih NU yaitu Provinsi Jatim.
Pada simulasi 10 nama wakil presiden di Jatim, posisi pertama ditempati Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 18,6% unggul tipis dari Erick Thohir 18,3% sementara nama lainnya berada di bawah angka 10%.
“Jadi basis kiai NU di Jawa Timur cawapresnya menguat ke sini,” ujar Hanta.
Selain unggul di wilayah Jateng dan Jatim, nama Erick juga muncul sebagai bakal cawapres di DKI Jakarta. Elektabilitas Erick menempati urutan kedua dengan angka 17,2%, di bawah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Adapun posisi ketiga diisi Ridwan Kamil % persen dan Sandiaga Salahuddin Uno 14,5%.
Sementara di Jawa Barat Erick Thohir masuk dalam tiga besar dengan elektabilitas 10,3%, AHY 14,4 %, dan Ridwan Kamil di posisi teratas 29,1%.
Sedangkan di Banten, Erick Thohir menduduki urutan keempat dengan elektabilitas 11,7%. Urutan pertama diduduki AHY 29,7%, Ridwan Kamil 16,6%, dan Sandiaga Uno 13,1%. (Bie)