Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Bambang Purwanto, meminta pemerintah lebih bijak dan berhati-hati dalam kebijakan impor bahan pangan seperti beras yang sering terjadi setiap tahunnya.
Menurutnya, langkah pemerintah untuk impor 5 juta ton beras di 2024 tidak sejalan dengan upaya pemberdayaan petani yang selama ini dicita-citakan.
“Kita juga harus melihat bagaimana data stok beras nasional sebelum memutuskan untuk memilih impor. Karena kita akan mengukur sejauh mana kebutuhan dan kekuatan dari pasokan beras yang sudah diperoleh. Karena yang dirugikan adalah para petani disaat musim panen tiba. Harga gabah anjlok, kalau kita hanya fokus impor, bukan pemberdayaan petani,” ujar pria yang biasa disapa PakDhe ini, Jum’at (2/2/2024).
Legislator asal Kalimantan Tengah ini menegaskan dirinya akan terus berusaha untuk mengawal dan mendorong kebijakan yang mendukung kesejahteraan para petani, seperti langkah konkret dalam pembenahan infrastruktur irigasi, pendistribusian pupuk yang efisien, serta pendampingan teknis bagi petani, guna mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri.
“Impor beras seharusnya bukan solusi utama yang diambil pemerintah. Sebaliknya, meningkatkan kualitas dan kuantitas dari para petani, karena kita sedang mengalami krisis petani, terutama dari kalangan anak muda, adalah hal yang paling krusial yang harus kita lakukan sekarang. Hal ini juga akan berpengaruh dalam mendorong peningkatan produksi beras lokal, dan penyerapan gabah nantinya,” pungkasnya.
(Bie)