PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Gerakan Pemuda Islam Indonesia Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (GPII Babel) memiliki posisi sangat penting dalam proses pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah.
Dukungan, masukan, kritikan dan ide yang disampaikan GPII sangat dibutuhkan, sehingga program yang dilaksanakan dapat lebih maksimal serta tepat sasaran.
Karena itu posisi GPII bagi pemerintah khususnya di Pemprov Babel merupakan mitra strategis dan mitra kritis pemerintah agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menyejahterakan masyarakat secara adil merata.
Demikian intisari sambutan Ketua GPII Wilayah Babel Syafri Hariansah pada acara Dialog Kebangsaan bertema “Peran Pemuda Milenial dalam Merawat Kebangsaan” dalam rangka peringatan HUT ke-73 GPII di Pangkalpinang, Jumat (30/11).
“GPII siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun bangsa dan negara sekaligus menjadi mitra kritis bagi pemerintah,” tegas Syafri Hariansah.
Lebih jauh dosen di STIH Pertiba Pangkalpinang itu menyampaikan keperihatinannya terhadap persoalan bangsa khsusnya potensi disintegrasi bangsa yang siap mengacam keutuhan bangsa dan negara kapan saja.
Alumni master hukum Universitas Indonesia itu pun menegaskan,secara organisatoris, GPII wilayah Bangka Belitung tidak berafiliasi pada partai politik manapun apalagi terlibat dalam persoalan dukung mendukung salah satu pasangan calon presiden.
“Saya pastikan insyallah GPII dalam posisi yang sangat netral jadi tidak perlu bersuudzon ke GPII Babel. GPII Babel ini organisasi dakwan anak muda yang pada dasarnya mencari rido Allah SWT tutupnya,” tegasnya.
Sementara Ketua KNPI Provinsi Kep. Bangka Belitung Muhammad Irham ketika menyampaikan materinya menyoroti isu krusial yakni adanya krisis jati diri pemuda di Bangka Belitung.
Irham pun menaruh prihatin terkait kurang dewasanya masyarakat Indonesia dan Babel dalam memanfaatkan media sosial seperti mudah mempercayai berita hoaks, selalu berprasangka buruk dan menganggap diri paling benar.
“Lagi-lagi ini beresiko memicu disintegrasi bangsa. Tugas kaum milenial saat ini salah satunya adalah mendistribusikan pesan-pesan positif dan damai di ruang publik demi merawat Indonesia yang Bhineka,” imbuhnya.
Turut hadir dalam Dialog Kebangsaan ini Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Drs. H Abdul Fatah, Asisten II Bangka Tengah Drg. Muhammad Anas, pengiat isu sosial dan budaya Ahmadi Sopian, Ustad Kurnia Lc MA, serta 300-an peserta terdiri dari mahasiswa, OKP dan Ormas se-Babel.