Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR Elnino M Husein Mohi menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas dan pengendali umum perusahaan bidang keuangan di Indonesia tidak boleh diam dan membiarkan begitu saja isu yang berkembang tentang persoalan keuangan, terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Persoalan-persoalan yang mengemuka sejauh ini adalah Jiwasraya, AJB Bumiputera, Asabri yang telah banyak digoreng media di awal tahun ini. Begitu pula dengan rumor yang beredar mengenai beberapa Bank yang sedang kesulitan.
“Berbagai persoalan asuransi yang dibahas di berbagai media sekarang ini sudah meresahkan publik. Sebagian orang menjadi trauma dan apatis, tidak mau lagi berasuransi sama sekali,” ujar Elnino dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2020).
Lebih lanjut anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra ini menuturkan bahwa di negara ini ada puluhan juta nasabah dan keluarganya yg dipengaruhi oleh perusahaan jasa keuangan. Menurutnya, jika ada Bank atau perusahaan asuransi yang bermasalah, dipastikan itu akan berakibat langsung kepada hajat hidup orang banyak.
Sebab itu, Elnino meminta OJK mesti membangkitkan kembali semangat masyarakat terhadap perusahaan asuransi.
Caranya, sebut dia, OJK harus melakukan konferensi pers kepada semua media, dijelaskan dengan sedetail mungkin dan tetap memberikan harapan yg baik kepada masyarakat Indonesia dalam hal perbankan dan perasuransian.
“Tidak cukup hanya dengan pernyataan pers tertulis yang dikirim ke media-media. Mesti dalam bentuk konferensi pers supaya segala pertanyaan publik terjawab tuntas,” kata mantan jurnalis ini.
Bagaimanapun juga, tambah Elnino, jika usaha perbankan dan perasuransian di negara ini melemah, maka OJK juga harus bertanggungjawab karena gagal melakukan pembinaan dan perlindungan.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini juga menegaskan bahwa OJK mesti bikin pencerahan keuangan kepada masyarakat. Bahwa industri keuangan, termasuk asuransi–plat merah sekalipun–tak bebas dari risiko.
“Ini bagian dari tugas perlindungan OJK kepada masyarakat. Dengan begitu, ke depan, masyarakat punya pengetahuan mengelola keuangan secara baik dan terencana. Tiap keluarga Indonesia akan belajar menyiapkan instrumen investasi untuk masa pensiun dengan lebih hati-hati,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby