Jakarta, JurnalBabel.com – Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, mengaku heran atas pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di forum internasional yang menawarkan rumah di Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur untuk warga Singapura.
Disatu sisi, kata dia, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) seperti yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir pada April lalu, 81 juta generasi milenial Indonesia belum memiliki rumah.
Tak hanya itu, tambah founder lembaga survei KedaiKOPI ini, berdasar data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, angka backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta.
“Ini lucu, 81 juta orang belum punya rumah, tapi malah tawarkan warga negara Singapura properti di IKN. Jangan-jangan, ujungnya malah properti dan lahan di IKN dimiliki asing. Sementara masyarakat masih terus berjuang sendiri untuk memiliki hunian yang bahkan paling sederhana,” kata Hensat sapaan akrab Hendri Satrio dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023).
Hensat pun mengkhawatirkan nasib gen milenial dan Z di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan hunian, sementara perumahan di IKN sibuk ditawarkan ke warga asing.
“Jadi apa yang disampaikan Presiden Jokowi sangat miris dan mengkhawatirkan untuk nasib gen milenial dan gen Z di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan hunian, sementara perumahan di IKN sibuk ditawarkan ke warga asing,” pungkasnya.
Diketahui, saat berpidato di Ecosperity Week di Singapura, Rabu (7/6/2023), Presiden Jokowi mempromosikan IKN serta mengajak warga Singapura tinggal di sana.
Presiden menyoroti harga properti yang tinggi di Singapura dan mempromosikan IKN sebagai alternatif untuk warga Singapura yang ingin memiliki hunian dan melakukan bisnis di IKN.
(Bie)