Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Adde Rosi Khoerunnisa, meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengawasi dan menelusuri perputaran keuangan dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Pasalnya, kata Adde, dalam pembangunan IKN tersebut ada perputarah uang yang sangat besar. Hal itu bisa dilihat dari anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN seperti dikatakan Presiden Jokowi, yakni diperkirakan sebesar Rp 466 triliun.
“IKN ini pasti ada perputaran uang yang sangat besar disana. Oleh karena itu, sejauh mana penelusuran keuangan PPATK,” kata Adde Rosi dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan PPATK di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Menurut Adde, pengawasan dan penelusuran PPATK ini diperlukan agar niat baik Pemerintah membangun IKN ini tidak ada permasalahan ke depannya.
“Agar niat baik pemerintah untuk membangun IKN bersih, tidak ada permasalahan keuangan, berjalan dengan baik dan tidak ada masalah,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan saat ini sudah ada dugaan praktek kotor monopoli jual beli lahan di IKN. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata baru-baru ini yang mengaku menerima informasi adanya oknum yang bagi-bagi lahan di IKN Nusantara.
“Kita tahu belum apa-apa, sudah ada ini yang monopoli soal tanah,” katanya. (Bie)