Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menyusul maraknya kasus keracunan yang terjadi akibat program MBG di berbagai daerah.
“Selain melakukan investigasi, BGN juga harus melakukan evaluasi secara menyeluruh,” ujar Irma Suryani dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).
Maraknya kasus keracunan massal, menurut Irma, bertolak belakang dengan tujuan utama program MBG yang digagas Presiden, yaitu untuk meningkatkan kecerdasan dan kesehatan anak-anak Indonesia.
“Harusnya di MBG itu SDM-nya adalah orang-orang yang paham gizi, yang paham dengan katering, penyuplaian, distribusi dan lain sebagainya, dan juga paham tentang kesehatan,” jelasnya.
Politisi Partai NasDem menegaskan, perbaikan tidak cukup hanya melalui investigasi kasus keracunan, tetapi harus dilakukan evaluasi sistemik terhadap semua aspek dalam pelaksanaan program, mulai dari standar dapur, distribusi makanan, pengawasan mutu, hingga kualitas sumber daya manusia yang terlibat.
Legislator asal dapil Sumatera Selatan ini menyarankan agar dapur-dapur yang terbukti tidak memenuhi standar dihentikan sementara operasionalnya sebagai langkah mitigasi.
“Kami sarankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak sesuai standar itu harus distop dahulu,” katanya.
Agar kasusnya tidak terulang, Komisi IX DPR akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada 1 Oktober 2025, dengan mengundang BGN, Kementerian Kesehatan, BKKBN, BPOM, dan BPJS Kesehatan. RDP ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap Program MBG.
