Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi VII DPR menagih keseriusan pemerintah dalam meningkat produksi atau lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari. Pasalnya, pemerintah menarget produksi minyak dan gas di tahun depan lebih rendah dari target 2024.
Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, mengatakan realisasi lifting minyak terus turun dalam beberapan tahun terakhir. Produk minyak kini hanya mampu 600 ribu barel per hari, padahal kebutuhan masyarakat dan industri dalam negeri mencapai 1,2 juta barel per hari.
“Harus konsen negara bagaimana meningkatan lifting minyak kita. Tentu kalau lifting kita meningkat, pendapatan negara non pajak APBN dari sektor Migas ini meningkat,” kata Sartono seperti dikutip dari chanel youtube tvrparlemen, Selasa (13/8/2024).
Menurutnya, Kementerian ESDM perlu segera menemukan ladang eksplorasi baru serta membenahi regulasi di sektor Migas agar investasi di sektor ini menggenjot produktivitas.
“Ada Kementerian Investasi, dia juga harus lini terdepan juga untuk memberikan kepastian hukum, kemudahan-mudahan dan tentu ada landasan hukum yang kuat,” terangnya.
“Kita juga tidak hanya pemula di sektor ini. Puluhan tahun di sektor eksploisasi, ekploitasi daripada Migas ini. Kalau ada kekurangan harus diperbaiki, iklim juga diperbaiki,” sambungnya.
Politisi Partai Demokrat ini juga berharap payung hukum yang jelas bagi investor dapat mendorong target lifting minyak dalam negeri, sehingga pemerintah tidak lagi bergantung pada impor. (Bie)