Jakarta, JURNALBABEL.COM—Salah satu keutamaan bulan Muharram, khususnya pada tanggal 10 bulan tersebut, adalah menyantuni anak yatim. Tradisi meyantuni anak yatim pada tanggal tersebut jamak dilakukan umat Islam, khususnya di Indonesia.
Tradisi ini acap disebut sebagai Lebaran Anak Yatim. Salah satu Lembaga yang rutin menggelar kegiatan menyantuni anak yatim di bulan Muharram adalah Yayasan Menara Bhakti bekerja sama dengan Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Manarul Amal Universitas Mercu Buana.
Bertempat di masjid Manarul Amal Universitas Mercu Buana, Kamis, 19 Agustus 2021, kemarin 20 perwakilan anak yatim hadir untuk menerima santunan secara simbolik yang diberikan langsung oleh Rindangsari Kurniawati, MA, Pembina Yayasan Menara Bhakti.
Dalam sambutannya perempuan yang akrab disapa Ibu Wati ini berpesan kepada anak-anak yatim tersebut agar, “Jangan pernah putus asa dan berkecil hati. Teruslah menuntut ilmu sampai ke liang lahat, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW”.
Selanjutnya pembina Yayasan Menara Bhakti ini juga mengatakan almarhum H Probosutedjo, pendiri Universitas Mercu Buana, bercita cita agar pendidikan dapat dinikmati semua lapisan masyarakat, oleh karena itu beliau mendirikan Universitas Mercu Buana sebagai wujud nyata dari cita-citanya itu.
Jafar (14), yang telah menjadi yatim sejak 6 tahun silam, ini mengaku gembira mendapat perhatian dari Universitas Mercu Buana sehingga dapat membantu biaya sekolahnya.
Ia bercerita bahwa sebelum adanya Pandemi Covid 19 setiap tanggal 10 Muharram setiap tahunnya Universitas Mercu Buana selalu mengundang anak-anak yatim seperti dirinya untuk berekreasi. “Tahun 2018 diajak pergi ke Wondeful Land di Tangerang. Trus tahun 2019 diajak ke Jungle Land di Sentul,”
Pengalaman Jafar diajak rekreasi dibenarkan oleh Ketua DKM Manarul ‘Amal Universitas Mercu Buana, Dr. Ahmad Jamil. “Pada masa pandemi ini acara digelar secara terbatas di masjid. Biasanya sebelum pandemic, kami memang selalu mengajak para anak yatim ini rekreasi.” ungkap Dosen Ilmu Komunikasi ini. (Har)