JurnalBabel.com – Situasi ekonomi global dan nasional saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Ketidakpastian menghantui banyak sektor, mulai dari keuangan hingga lapangan kerja.
Menanggapi hal ini, Anggota DPR/MPR RI Fraksi PKS, Amin Ak, mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada kekuatan asli Indonesia: semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Di tengah berbagai tantangan, kita harus kompak dan saling bantu. Bukan saatnya saling menyalahkan, tapi waktunya kita bersatu dan bergerak,” ujar Amin dihadapan 150 Anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Jember, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS se-Kabupaten Jember, Rabu (23/4/2025).
Saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR itu, Amin mengungkapkan, solusi atau jalan keluar dari ancaman krisis adalah menguatkan ekonomi berbasis kerakyatan, yang tumbuh dari bawah, dari rakyat sendiri.
Amin menyebut ekonomi kerakyatan merupakan wujud nyata sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ia mengungkapkan berbagai sinyal pelemahan ekonomi mulai terasa. Hasil survei LPEM FEB UI menunjukkan 55% ekonom memandang kondisi ekonomi Indonesia suram, dengan kontraksi pertumbuhan dan memburuknya pasar kerja.
Rupiah melemah, bursa saham goyah, bahkan Indonesia mencatat deflasi dua bulan berturut-turut sebesar 0,76% pada Januari dan 0,48% pada Februari.
Amin mengingatkan, ini semua adalah sinyal waspada. Terlebih, beban utang pemerintah tahun ini sangat besar, mencapai Rp 800,33 triliun, sementara defisit anggaran hingga Februari mencapai Rp 31,2 triliun.
“Kondisi ini tak bisa dianggap enteng. Biaya impor naik, industri tertekan, dan gelombang PHK sudah terjadi di awal tahun, menyentuh 45.000 buruh dari 38 perusahaan,” jelasnya.
Amin juga menyoroti masalah ketimpangan. Meski rasio Gini Indonesia kini berada di angka 0,4 (data Maret 2025), kesenjangan sosial masih nyata.
“Dalam sistem ekonomi terbuka, ketimpangan memang sulit dihindari. Tapi yang penting adalah memastikan setiap orang punya akses dan kesempatan yang sama,” jelasnya.
Ia menekankan, peran pemerintah, terutama daerah, sangat penting dalam menyediakan pendidikan berkualitas, kesehatan, infrastruktur dasar seperti listrik dan sanitasi, serta transportasi yang terjangkau.
“Ketimpangan terjadi seringkali bukan disebabkan malas, tapi karena kesenjangan akses yang sangat besar”. Di sinilah negara harus hadir,” tegasnya lagi.
Namun di balik tantangan, Amin melihat peluang besar, khususnya dari kalangan generasi muda. Milenial dan Gen Z dinilai punya peran kunci dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Dengan kemampuan digital dan semangat wirausaha, generasi muda bisa membuka akses pasar, menciptakan lapangan kerja, dan menjadikan masyarakat lebih produktif,” kata Amin optimis.
Menutup pernyataannya, Amin mengajak semua pihak, khususnya anak muda, untuk menjadi bagian dari solusi.
“Dengan gotong royong, persatuan, dan semangat Pancasila, kita bisa melewati masa sulit ini dan menciptakan masa depan yang lebih adil dan sejahtera untuk semua,” pungkasnya.