JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Gerindra, Martina, menghadiri sekaligus membuka acara Bimbingan Teknis dengan tema “Merdeka Belajar sebagai Strategi Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kesetaraan dalam Pendidikan” di Banten, belun lama ini.
Menurut Martina, Merdeka Belajar adalah kurikulum yang tepat karena efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Pasalnya, lanjut Martina, melalui kurikulum Merdeka Belajar, para siswa bisa aktif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.
“Ini berarti siswa akan lebih mampu mengembangkan keterampilan seperti analisis, evaluasi, sintesis, dan pemecahan masalah,” kata Martina.
Legislator asal Dapil Banten ini berharap, “Melalui Merdeka Belajar para guru dan lembaga pendidikan bisa memberikan panduan, sumber daya, dan pengawasan yang tepat kepada para siswa untuk mengamankan proses pembelajaran yang berdasarkan kebebasan, namun tetap terarah.”
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Di sisi lain, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Mulai tahun 2022/2023, satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing. Mulai dari TK B, Kelas I, Kelas IV, VII, dan X.
Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2023/2024 yang menyebutkan lebih dari 105 ribu sekolah atau satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya.
(Bie)