Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Ashabul Kahfi, berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang resmi dimulai Senin (6/1/2025) berjalan lancar.
Kahfi juga berpesan, jangan ada pihak-pihak yang menyalahgunakan program MBG untuk mencari keuntungan pribadi.
“Harapan saya semoga program ini berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan pemerintah dan tidak terjadi penyalahgunaan dalam mencari keuntungan pribadi, khusus para pihak yang terlibat dalam program ini,” kata Kahfi kepada wartawan, Jakarta, Senin,(6/1/2025).
Politisi PAN ini mengungkapkan, pesan tersebut disampaikan agar tidak ada lagi korban yang diming-imingi untuk mendapatkan jatah kouta dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Sudah ada korban dengan iming mendapatkan jatah kuota dari oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Ketua DPD PAN Sulawesi Selatan ini sendiri tak bisa menutupi rasa senangnya atas terlaksana program Makan Bergizi Gratis tersebut seperti perintah Presiden Prabowo Subianto.
“Harapan besar semoga program ini memberi manfaat pada anak-anak Indonesia dalam upaya peningkatan gizi dan pencegahan stunting. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pergerakan ekonomi dalam penyediaan bahan-bahan makanan,” ujar Kahfi.
Sebagai informasi, Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi menjelaskan kepada publik bahwa berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang akan beroperasi.
Sebanyak 190 SPPG itu tersebar di 26 provinsi, yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Kemudian, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Di mana program MBG ditargetkan menyentuh 3 juta penerima manfaat mulai Januari hingga Maret 2025. Pemerintah menargetkan jumlah penerima manfaat yang terdiri dari balita hingga pelajar SMA itu akan terus meningkat hingga mencapai 15 juta pada akhir 2025. Angka ini terus bertambah secara bertahap, hingga tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi.
Tak hanya itu, Hasan mengklaim 140 UMKM telah dilibatkan dalam rantai pasok program MBG dan jumlah tersebut diproyeksikan akan terus bertambah. Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mendaftar dan tengah melalui proses evaluasi.
Program MBG merupakan program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Prabowo-Gibran. Program ini didukung alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun.