Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi I DPR, Syaiful Bahri Anshori, meminta pemerintah menindak para buzzer yang ‘kurang ajar’ terhadap masyarakat pengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, masyarakat menjadi takut mengkritik Jokowi akibat buzzer.
“Buzzer-buzzer yang kurang ajar itu harus diselesaikan dulu gitu loh,” kata Syaiful kepada wartawan, kemarin.
Politisi PKB ini juga menyebut masyarakat menjadi takut karena tak jarang kritik mereka justru dianggap menjatuhkan pemerintahan.
Sebab itu, legislator asal Jawa Timur ini mengimbau agar tidak ada lagi anggapan seperti itu.
“Karena ini terus terang orang-orang sipil ini merasa takut. Ada orang yang kritik Pak Jokowi dianggapnya menjatuhkan pemerintahan. Itu harus diselesaikan dulu hal-hal yang seperti itu,” tegasnya.
Kesiapan pemerintah menerima kritikan yang keras sekalipun, supaya pembangunan lebih terarah, disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pemerintah menganalogikan kritikan dan saran bagaikan jamu yang menguatkan.
“Sebagai negara demokrasi, kebebasan pers merupakan tiang utama untuk menjaga demokrasi tetap berlangsung. Bagi pemerintah, kebebasan pers adalah sesuatu yang wajib dijaga dan bagi pemerintah kebebasan pers, kritik, saran, masukan itu seperti jamu, menguatkan pemerintah. Dan kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar,” kata Pramono saat menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional 2021 seperti ditayangkan akun YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (9/2/2021).
(Bie)