Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR, Ela Siti Nuryamah, mempertanyakan dampak dari penerbitan uang kertas pecahan Rp75 ribu yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) dalam rangka menyambut HUT RI 75 tahun. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan penurunan atau kenaikan peredaran mata uang rupiah hingga ancaman inflasi.
“Semangatnya bagus karena saya sempat bertanya kok tiba-tiba ada peluncuran uang pecahan Rp75 ribu? Ternyata jawabnya menarik sebagai bentuk semangat HUT RI 75 tahun. Makna filosofi yang dibangun adalah 75 tahun RI menuju 100 tahun,” kata Ela Siti Nuryamah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Meski demikian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku belum mempertanyakan lebih detail terkait dampak dari penerbitan uang edisi khusus HUT RI 75 tahun ini. Sebab, kata Ela, dalam acara peluncuran uang tersebut pada 17 Agustus 2020 yang diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Perry Warjiyo, memang tidak membahas dampak dari penerbitan uang tersebut.
Mengingat, Komisi XI DPR diundang hanya untuk menghadiri peluncuran uang itu. Tidak dalam rangka membahas dampaknya. Sebab itu, sebut Ela, Komisi XI DPR akan memanggil Gubernur BI dan pihak terkait untuk membahas penerbitan uang edisi khusus ini.
“Saya pikir kalau ada pemusnahan uang sebelummya itu tidak masalah. Penambahan uang ini selama dalam koridor yang diatur dalam UU BI itu masih cukup diterima. Tetapi nanti kita tanyakan langsung di Rapat Dengar Pendapat dengan BI,” ujarnya.
Lebih lanjut legislator asal Lampung ini mengatakan Komisi XI DPR berulang kali sudah mengingatkan BI terkait pencetakan uang maupun defisit keuangan negara akibat pandemi Covid-19. Namun ia menilai BI bijak dalam mengambil keputusan serta penuh kehati-hatian.
“Ini nanti kita tanyakan lebih detailnya. BI lakukan ke hati-hatian dalam proses itu. Komisi XI juga pasti ingatkan terhadap BI terkait dampak dari peluncuran terhadap penurunan mata uang rupiah. Karena kita tidak mungkin mencetak uang begitu saja untuk menekan laju inflasi,” pungkas anggota badan legislasi (Baleg) DPR ini.
Sebelumnya BI meluncurkan uang kertas pecahan Rp75 ribu bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-75, Senin (17/8/2020). “Sebagai wujud syukur dalam perayaan RI, pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan dan BI mengeluarkan uang kemerdekaan 75 tahun kemerdekaan RI,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo lewat video conference bertajuk Peluncuran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI.
Perry mengatakan bahwa peluncuran uang kertas pecahan Rp75 ribu ini menandai pembangunan RI selama 75 tahun sejak kemerdekaan dan akan dicetak sebanyak 75 juta lembar.
Wajah proklamator kemerdekaan Soekarno dan Mohammad Hatta dipilih sebagai gambar dari pecahan uang tersebut dengan latar momen bersejarah pengibaran bendera merah putih pada 1945 silam.
Selain itu, MRT juga dipilih sebagai ikon pembangunan Indonesia sejak kemerdekaan. Sementara di halaman belakang, dipilih gambar sembilan anak Indonesia yang berpakaian adat mewakili provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.
Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa peresmian uang pecahan Rp75 ribu ini bukan untuk menambah likuiditas pemerintah, melainkan murni memperingati HUT RI ke-75.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Sri mengatakan, pemerintah tetap optimistis dalam membangun masa depan RI. Rupiah, sebagai mata uang nasional, harus tetap dijunjung tinggi dan menjadi simbol kedaulatan negara.
“Pengeluaran uang pada 75 tahun Ri ini bukan-lah pencetakan uang baru yang ditujukan untuk peredaran secara bebas dan tersedia di masyarakat, bukan juga sebagai biaya tambahan likuiditas untuk kebutuhan pembiayaan dan pelaksanaan ekonomi,” jelas Sri.
(Bie)