Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, menyoroti konten Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di podcast kanal youtubenya.
Tersebar luasnya konten yang dianggap publik mengkampanyekan mengenai isu LGBT meresahkan publik, kata Sukamta, kebebasan ada batasnya, bukan kebebasan liberal ala barat.
Tokoh masyarakat, publik figur dan masyarakat umum, lanjut dia, hendaknya menyadarikebebasan berekspresi yang dilindungi UUD 1945 memiliki batasan norma agama, sosial masyarakat dan hukum.
“Sehingga tidak bebas-sebebasnya tanpa batas ketika berekspresi di ruang publik.
Isu LBGT ini sensitif, alih-alih memberikan edukasi mengenai LGBT, konten yang dibagikan Deddy secara luas kepada masyarakat dianggap jadi kampanye yang mendukung LGBT,” kata Sukamta dikutip dari fraksi.pks.id, Kamis (12/5/2022).
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini menegaskan bahwa LGBT adalah penyakit, maka seharusnya orang yang mengidap LGBT diobati bukan dipublikasikan kepada masyarakat.
“Banyak para ahli mengatakan LGBT itu penyakit maka harus diobati karena berpotensi menular. Penularan dimulai dengan preferensi pembenaran kemudian merembet ke keinginan untuk merealisasikan. Panggung publik yang tersebar luas di media sosial akan membuat lahirnya preferensi pembenaran tentang LGBT. Sehingga untuk menghentikan penyebarluasan jangan sampai LGBT diberikan panggung,” jelasnya.
Legislator asal Yogyakarta ini pun meminta stakeholder terkait juga harus memonitor tayangan-tayangan serupa.
“Jangan sampai, platform besar seperti youtube digunakan untuk kampanye penyimpangan,” tegasnya.
Kini konten Deddy Corbuzier telah di turunkan dari kanal Youtube setelah menjadi sorotan pasca mengundang pasangan Gay Ragil dan Fred. (Bie)