Muntok, Jurnalbabel.com – Bupati Bangka Barat, Markus SH menunjukkan keberhasilan signifikan dalam membangun Bangka Barat dengan menggaet investasi jumbo hanya dalam waktu dua tahun menjabat sebagai bupati.
Politisi PDI Perjuangan ini berpendapat betapa pentingnya investasi bagi kemajuan suatu daerah. Sebab mustahil suatu daerah bisa maju dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat tanpa adanya investasi.
“Itulah maka selama dua tahun memimpin Bangka Barat saya sangat fokus menarik investor datang. Bagi saya mustahil membangun daerah tanpa investor. Kalau kita mengharapkan APBD tidak akan cukup. Tentu kita perlu investor, tidak mungkin semua masyarakat kita jadi PNS dan PHL, ” kata Markus ketika menjadi narasumber di acara Ruang Tengah Bangka Pos, Selasa (19/1) kemarin.
Markus mengaku pandemi covid-19 berimbas terganggunya struktur APBD Kabupaten Bangka Barat.
Pada tahun 2020 APBD Bangka Barat, turun di angka kurang lebih Rp 800 miliaran. Sementara PAD hanya di angka kurang lebih Rp 50 miliaran.
” Apalagi pasca pandemi, struktur APBD kita sangat terganggu. Dan ini terjadi semua daerah. Ini tantangan bagi kita,” bebernya.
Meski begitu Markus tetap bersyukur di tengah goncangan struktur APBD, dirinya bersama tim tidak pasrah dan berdiam diri tapi terus menunjukan bukti kongkrit dengan mendatangkan investor bernilai fantastis ke bumi sejiran setason.
“Saya bersyukur berkat kerja keras bersama SKPD, maka saya katakan ini kerjasama tim, bupati sebagai leader selama dua tahun menjabat kami hitung selama dua tahun angka investasi kurang lebih 2 triliun yang masuk,” beber dia.
Aktif Kawal Investasi
Sebagai kepala daerah, Markus menyampaikan pro aktif mengawal progres investasi tersebut.
Dia tak ingin investasi hanya terkesan mangkrak ingin menguasai lahan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Bagi saya investasi yang masuk harus jalan. Saya tidak mau seperti dulu orang beli tanah, ini hanya menguasai lahan. orang yang investasi ke Babar saya kawal sampai jalan. Karena ini penting karena jangan sampai ada kesan ingin menguasai lahan,” tegasnya.
Markus bersyukur di era kepemimpinannya, progres investasi yang akan dibangun mulai berjalan.
Mulai dari pembangunan Pabrik ausmelt mikik PT Timah yang angka investasinya mencapai angka kurang lebih Rp 1 Triliun.
Selain itu pembangunan pelabuhan barang dikawasan Tanjung Ular yang saat ini telah memasuki tahap pertama dengan nilai investasi kurang lebih 100 Miliar.
“Rencana pembangunan pabrik CPO dan minyak goreng, kalau ini jadi ini akan menjadi satu satunya pabrik minyak goreng se Babel. Kalau pabrik CPO banyak kalau pabrik minyak goreng belum ada di Babel. Karena invesrasinya cukup besar, kurang lebih mencapai 1 triliun,” ujarnya.
Adapun di sektor pembangunan fisik, saat ini Bangka Barat telah memiliki stadion olahraga terbilang besar.
“Pembangunan fisik, selama Bangka Barat berdiri kurang lebih 18 tahun, kita tidak punya stadion olahraga. Pada jaman saya kita sudah punya stadion olahraga yang cukup besar dalam rangka menghadapi Porprov,” tukasnya.
Tak berhenti di situ saja. Saat ini, Bangka Barat juga telah memiliki perpustakaan modern dan menjadi satu satunya perpustakaan terbesar di Bangka Belitung.
“Pembangunan perpustakaan modern ini di Babel hanya kita yang dibantu pusat, karena kesiapan dan bupati dianggap peduli dengan perpustakaan. Dan beberapa perpustakaan desa kita tampil di nasional. Maka kita dianggap peduli soal perpustakan ini. Lewat kehadiran perpustakaan, kita ingin menggalakan lagi budaya baca sebab kita tau saat ini generasi muda kita lebih dekat dengan gadget ketimbang buku,” pungkas Markus.