Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Mohamad Rano Alfath, menilai citra Polri bisa memburuk dan masyarakat menjadi trauma terhadap polisi yang kerap kali salah tangkap pelaku tindak kejahatan.
Terbaru, Anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat salah menyergap target pelaku tindak pidana narkotika pada Sabtu (5/3/2022). Bahkan, video penyergapan tersebut sempat viral di media sosial.
Menurut Rano, kesalahpahaman tersebut seharusnya tidak boleh terjadi. Sebab itu, aparat harusnya mengedepankan prinsip ke hati-hatian dalam melakukan suatu penindakan.
“Yang jelas Polri harus extra hati-hati kedepannya dan jangan biarkan kelalaian seperti ini terjadi lagi,” tegas Rano saat dihubungi, kemarin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan setiap penyergapan pasti berdasarkan hasil pengembangan kasus, terlebih kasus narkoba.
Dengan kejadian tersebut, kata Rano, seharusnya Polri menyampaikan permintaan maaf.
“Polri searifnya meminta maaf kepada warga yang salah sergap itu dan mengucapkan terimakasih karena telah kooperatif memberikan informasi,” katanya.
Video seorang pria di dalam mobil tiba-tiba disergap oleh sekelompok orang bersenjata api di Penjaringan, Jakarta Utara sebelumnya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta.
Terlihat pria dalam mobil itu ketakutan saat tiba-tiba diberhentikan dan digeledah oleh sekelompok orang bersenjata api.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut sekelompok orang bersenjata api ini merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat. Mereka awalnya hendak melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku tindak pidana narkotika.
Namun, dari hasil pemeriksaan, kata Zulpan, pria tersebut ternyata bukanlah target yang hendak ditangkap oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat.
“Sudah diklarifikasi itu pengembangan kasus narkotika, tetapi setelah di dalami mereka yang di dalam mobil itu tidak terlibat dengan target yang dikejar oleh polisi. Jadi itu hanya kesalahpahaman saja,” kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Zulpan lantas mengklaim jika upaya penangkapan yang hendak dilakukan oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat ini telah merujuk pada petunjuk alat komunikasi.
Dia menyebut, alat komunikasi yang digunakan oleh pria di dalam mobil sempat terekam memiliki keterkaitan dengan pelaku tindak pidana narkotika.
“Mereka mengakui baru membeli hp itu di Taman Sari. Mungkin pernah dijual seseorang, akhirnya pindah tangan ke mereka. Sehingga kepolisian lihat pergerakan dari mereka itulah dilakukan di situ penggerebekan,” kata.
“Tetapi begitu dilakukan pemeriksaan dan pendalaman orang-orangnya bersih semua tidak terlibat,” katanya.
(Bie)