Sudah sekian lama, kini senja hampir yang ke dua ribu. Begitulah kutanggung sebuah penantian. Membawa rindu dalam seribu jalan, Tuk membasuh semangat bertemu energi panutan.
Dari tempat di mana cerita hidup dimulai. Aku terus mendekap pesan, walau kini zaman pun guncang atas gerak laku. Ku bertahan bergegas dengan lebih baik mati dari pada berbuat malu.
Kawan … karena tak ada kampung seindah kampung sendiri, tak ada negeri seindah negeri sendiri. Untuk pulang bertemu alam yang membalas rindu dengan sepadan.
Walau sekarang masih tak bisa balik diri, namun untai doa menyertai dalam hati, tetap kalian hadir disini.
Aku harus berdialog dalam diri. Di hari dan hati tapal batas orang-orang rantau menepi, cendrung untuk pulang ke rumah sendiri.
Pulang ke kampung sendiri, pulang ke negeri sendiri, tempat dimana cerita hidup dimulai.
Azmi Syahputra
Dosen Hukum dan Penulis Sastra Hukum