Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengapresiasi penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Menurutnya, modifikasi cuaca sangat berguna untuk mengatasi kemarau berkepanjangan di berbagai daerah, khususnya yang memiliki areal persawahan.
“Kami sepakat memberikan dukungan penuh jika teknologi modifikasi cuaca dapat digunakan mengatasi kekeringan,” kata Sartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala LPNK (Lembaga Pemerintah Nonkementerian) di bidang riset dan teknologi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/01/2020).
Ia menuturkan, kekeringan kerap kali melanda sebagian besar wilayah di tanah air. Bahkan, tak jarang menyebabkan gagal panen. Karena itu dibutuhkan langkah preventif, salah satunya pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca ini.
Dia juga mendukung keberpihakan anggaran pada BPPT, mengingat anggarannya sangat terbatas. Sehingga nantinya dalam kondisi khusus, modifikasi cuaca dapat dilakukan tidak hanya berdasarkan pesanan atau permintaan dari instansi atau lembaga tertentu.
“Suatu negara itu bisa maju jika peduli pada risteknya, kalau kita bicara langit ketujuh tetapi tidak terkonfirmasi dalam politik anggaran, ya hasilnya ngalor ngidul ngetan bali ngulon,” papar Sartono.
Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala LPNK ini juga menyimpulkan, Komisi VII mendukung Kepala BPPT untuk memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sepanjang tahun dengan anggaran yang memadai, dalam rangka menunjang kebutuhan air irigasi untuk pertanian, mitigasi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mitigasi banjir dan pembasahan lahan gambut