Jakarta, JurnalBabel.com – Program makan gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus menuai sorotan.
Setelah pergantian nama dari makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis serta penurunan anggaran per porsinya dari Rp15.000 menjadi Rp7.500, kini muncul wacana penggunaan susu ikan, bukan susu sapi.
Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menilai program makan gizi gratis dan wacana penggunaan susu ikan tidak perlu dijadikan polemik. Pasalnya, kata Irma, ikan mengandung nutrisi omega 3 yang bermanfaat bagi otak anak.
“Susu dan susu ikan itu akan di-combine, akan disubstitusikan, seharusnya enggak perlu ada perdebatan ya di sini, karena dua-duanya mengandung nutrisi yang baik untuk perkembangan otak anak,” kata Irma Suryani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 17/9/2024).
Apalagi, ungkap Irma, Indonesia memiliki sumber daya laut dan ikan yang melimpah dan sudah sewajarnya digunakan secara maksimal bagi masyarakat.
“Apalagi kita negara kepulauan dan ikan kita melimpah, harusnya enggak perlu ada pro-kontra. Jangan seolah-olah pemerintah enggak siap. Ini bukannya enggak siap, tapi memang produk ikan kita melimpah, kenapa enggak dimanfaatkan,” ungkap Irma.
Selain itu, anggota Komisi IX DPR itu mencontohkan negara Jepang yang lebih dulu menerapkan makan siang gratis. Selain itu, Jepang juga menerapkan konsumsi ikan bagi rakyatnya karena banyak kandungan nutrisi di ikan.
“Di Jepang (makan bergizi gratis) lebih banyak memberikan konsumsi ikan-ikanan, mereka tidak memberikan susu sebagaimana kita sekarang menyiapkan. Karena menurut Jepang, satu memiliki pantai luas dan olahan ikan begitu banyak. Kedua, susu ikan itu punya omega 3 yang justru membantu mencerdaskan pengembangan otak,” jelas Irma.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan, penggunaan susu ikan baru sebatas alternatif dan belum final.
“Jadi begini, alternatif. Alternatif itu adalah aspirasi juga dari masyarakat, kemudian hasil simulasi yang ada dan belum final,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Menurut Dasco, hasil final nantinya akan diumumkan. Namun, semua wacana susu saat ini menurutnya baru semacam usulan saja.
“Kita akan umumkan ke publik mengenai masalah pengganti susu makan bergizi itu pada saatnya nanti. Jadi kalau sekarang ya itu kita anggap sebagai aspirasi ataupun kemudian langsung simulasi,” kata Wakil Ketua DPR itu.