Jakarta, JurnalBabel.com – Bulan ramadhan menjadi momen spesial bagi umat Islam di Indonesia. Suasana senja menjelang maghrib menjadi waktu yang dinanti-nanti menyambut datangnya waktu berbuka puasa.
Menikmati senja sebelum magrib dikenal dengan bahasa ‘ngabuburit’. Biasanya umat Muslim di Indonesia mengadakan ngabuburit bersama dengan orang-orang terdekat, baik keluarga, teman maupun keluarga.
Sarinah menjadi salah satu pilihan untuk menikmati senja menjelang berbuka puasa. Pusat perbelanjaan tertua di Indonesia yang telah diresmikan beberapa waktu lalu usai direvitalisasi oleh Pemerintah pusat yang dikomandoi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menawarkan banyak pesona baru bagi para pengunjung.
Kini, pusat perbelanjaan ikonik yang berlokasi di Jakarta Pusat itu tampil dengan wajah baru, baik struktur bangunan hingga halaman Sarinah. Salah satu pembeda dari Sarinah sekarang adalah produk yang dijual-belikan di Sarinah, yakni hasil dari buah tangan para penggerak UMKM lokal.
Tak hanya UMKM yang difasilitasi oleh Erick Thohir, tetapi mantan Presiden klub Inter Milan itu juga memfasilitasi para musisi jalanan untuk berkreasi di Sarinah. Bahkan, para musisi jalanan itu diberikan jadwal khusus dan terjadwal agar tertib dan rapih untuk tampil menghibur pengunjung Sarinah.
Hal itu terlihat dari video pendek musisi jalanan sedang bernyanyi di halaman pusat perbelanjaan yang dibangun di zaman Presiden Soekarno itu. Di video tersebut, empat musisi jalanan itu terlihat sedang menghibur para pengunjung tepat di halaman Sarinah, yang sebelumnya menjadi tempat parkir mobil. Kini tempat parkir mobil itu disulap menjadi tempat santai bagi warga yang hendak ke Sarinah.
Dalam video itu juga para pengunjung yang sedang menikmati konser jalanan itu terlihat duduk dengan tertib di anak tangga menuju gedung Sarinah. Ada juga yang sambil berdiri menonton konser tersebut.
Sarinah kini tak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi tempat rekreasi bagi warga Jakarta. Ini terlihat dari penataan halaman Sarinah yang ramah bagi pengunjung, dari tempat pejalan kaki (trotoar) hingga tangga menuju pintu Sarinah yang dihijaukan dengan pohon-pohon yang ditanam tepat di anak-anak tangga.
Dengan konsep ini, Erick Thohir hendak merubah konsep Sarinah yang dulunya hanya sebagai tempat berbelanja, kini diubah menjadi wisata belanja. Dimana, para pengunjung bisa menikmati suasana Sarinah di siang maupun sore hari sambil dihibur oleh musisi jalanan.
Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kembalinya Sarinah dengan wajah baru dapat membawa produk lokal dan UMKM naik kelas.
Erick juga meminta masyarakat untuk mendukung produk lokal sehingga karya anak bangsa dapat dinikmati semua kalangan dalam dan luar negeri. Selain itu, dengan mengutamakan produk lokal akan memberikan efek besar yang dapat membuka lapangan kerja.
“Seperti pesan Presiden yang meminta kita mengutamakan produk dalam negeri. Sebab, produk dalam negeri yang semakin maju, akan membuka jutaan lapangan kerja baru,” kata Erick Thohir. (Bie)