Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, menyatakan pemerintah harus memiliki regulasi untuk menghentikan diskriminasi terhadap anak-anak dengan HIV-AIDS di lingkungan sekolah atau dunia pendidikan. Pasalnya, diskriminasi tersebut masih sering terjadi.
“Sehingga memang pemerintah harus memiliki regulasi terkait hal tersebut agar anak-anak ini tidak terdiskriminasi dan pemenuhan kebutuhan pendidikannya terpenuhi,” kata Irma Suryani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Menurut Irma, pihaknya terus mengkampanyekan agar anak-anak dengan HIV-AIDS ini tidak terdiskriminasi di sekolah-sekolah.
“Jadi sekarang mereka tidak bisa sekolah, karena sekolahan takut dengan keberadaan anak-anak ini. Orang tua murid juga karena tidak mengerti sebenarnya anak-anak ini tidak berbahaya, itu tidak membolehin anaknya dekat dengan anak-anak yang terinveksi HIV-AIDS,” jelasnya.
Politisi Partai NasDem ini pun mempertanyakan dukungan seperti apa yang bisa diberikan Kemenkes terhadap anak-anak yang teridentifikasi HIV-AIDS ini.
“Karena menjadi penting bagi kita untuk menjamin kesehatan mereka walaupun mungkin usia mereka kita tidak tahu, Tuhan yang menentukan. Tapi setidaknya ada supporting dari Kemenkes terkait kondisi anak-anak ini,” katanya.
Ia juga mempertanyakan apakah ada anggaran khusus dari Kemenkes untuk bisa membackup kesehatan anak-anak yang terinveksi HIV-AIDS ini dari ibunya. Sebab, kata dia, anak-anak ini terlahir tidak minta dalam kondisi seperti ini. Tapi dalam perjalanan selanjutnya kehidupan mereka sangat terdiskriminasi.
“Untuk bisa mengbackup dan mensupport mereka, tentu Kemenkes harus memberikan supporting informasi bahwa anak-anak ini tidak berbahaya ketika mereka berada di suatu sekolah tertentu,” pungkasnya. (Bie)