Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi diminta mengambil posisi sebagai tokoh pemersatu bangsa, mengikuti jejak Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang memilih tidak lagi terlibat dalam dinamika politik setelah mengakhiri masa jabatannya.
Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) respon pernyataan Jokowi yang mencurigai adanya skenario politik besar di balik isu dugaan ijazah palsu yang menyeret namanya, serta wacana pemakzulan yang mengarah kepada Wakil Presiden sekaligus putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
“Sebaiknya Jokowi meniru SBY, yang usai menjabat tidak kembali lagi ke panggung politik. Masa kepemimpinannya sudah tuntas,” ujar Hensa melalui pernyataan tertulis, Selasa (15/7/2025).
Hensa juga menilai keterlibatan Jokowi dalam isu-isu politik yang menyangkut keluarganya, seperti Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Wapres Gibran, justru berpotensi memperkeruh suasana.
“Soal Bobby dan Gibran, biarkan mereka bertanggung jawab sendiri atas jabatan publik yang mereka emban. Tidak perlu lagi Jokowi ikut campur karena hanya akan menimbulkan kegaduhan baru,” katanya.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi ini menyarankan agar Jokowi mengambil posisi moral sebagai Bapak Bangsa, yang berdiri di atas kepentingan politik praktis dan berperan menjaga persatuan setelah masa jabatannya berakhir.