PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI) bekerjasama PERDHAKI SumBagSel, Keuskupan Pangkalpinang, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel), dan Dinkes Kabupaten Bangka mengelarsosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bagi para fasilitator dari 5 gereja paroki di Bangka yakni Gereja Sta. Bernadeth Pangkalpinang, Gereja Katedral Pangkalpinang, Gereja Sta. Maria Muntok, Gereja Sta. Maria Sungailiat, dan Gereja Sta. Maria Belinyu.
Kegiatan yang berlangsung sejak 14-16 November 2018 itu digelar di Soll Marina Hotel Pangkalanbaru, Bangka Tengah.
Perwakilan PERDHAKI SumBagSel dr. Melli kepada Jurnalbabel.com menjelaskan, sosialisasi Germas yang diinisiasi PERDHAKI pusat ini merupakan gerakan positif dalam upaya mengedukasi masyarakat untuk berperilaku sehat guna meningkatkan kualitas hidup.
Dokter Melli lantas mengapresiasi para kader/fasilitator yang telibat dalam sosialisasi germas ini sembari berpesan, agar para kader terlebih dahulu mengubah mindset/pola pikirnya terkait hidup sehat sebelum mengubah orang lain.
“Para fasilitator yang sudah mengikuti sosialisasi ini pertam-tama harus mengubah mindset dulu. Kalau pribadi kita sudah berubah, maka sangat mudah mengajak orang lain berubah. Karena prinsipnya seorang fasilitator atau kader adalah contoh. Saat kita berani berbicara tentang gerakan hidup sehat untuk orang lain, artinya gerakan yang kita sampaikan itu sudah terealisasi dalam kehidupan nyata kita sebagai pribadi lepas pribadi,” jelas dokter Melli dikonfirmasi.
Menurut dokter Rumah Sakit Bhakti Wara ini, sosialisasi germas ini pun selain mengkampanyekan pola hidup sehat, juga mengubah mindset masyarakat terkait perilaku hidup sehat yang mungkin sering dilakukan hanya saja kurang disadari dan kurang direncanakan dengan baik.
“Contohnya, kalau kita bicara tentang gizi 4 sehat 5 sempurna sama gizi seimbang, ini hanya soal perubahan pola pikir. Kalau ditanya makan bergizi itu apa selalu dijawab 4 sehat 5 sempurna, dan ini berakar dalam pikiran masyarakat kita. Tapi itu tadi, karena ketidaksempurnaannya ternyata seiring berjalan waktu, keluarlah yang namanya gizi seimbang. Mengubah ini tidaklah mudah karena harus merubah mindset dulu,” beber dokter Melli.
Kerja Sama Kemenkes
Koordinator Program PERDHAKI Pusat, Medawati Silalahi, menyampaikan kegiatan sosialisasi germas di Bangka ini terlaksana atas kerjasama pihaknya dengan Direktorat promosi kesehatan Kemenkes.
“Kenapa Bangka yang dipilih, karena angka cakupan germas di daerah ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) masih belum mencapai standar nasional yang ditentukan. Karena itu PERDHAKI Pusat melakukan pendekatan ke PERDHAKI SumBagSel tapi karena wilayah cakupan cukup luas, kami memilih Keuskupan Pangkalpinang,” jelas Meda di Pangkalpinang, Bangka.
Meda berharap, kader/fasilitator germas yang telah mengikuti sosialisasi ini diharapkan ke depan melakukan gerakan konkret di masyarakat seperti aktivitas fisik misalnya senam bersama, juga memasukan isu kesehatan seperti pemberian ASI eksklusif, stunting, gizi dan sebagainya ini dalam agenda pembinaan umat seperti di komisi PSE dan komisi keluarga untuk pasangan yang akan mengikuti KPP.
Vikjend Keuskupan Pangkalpinang Romo Nugroho SS.CC menyambut gembira sosialisasi germas ini. Dia berharap, ke depan kegiatan serupa juga diadakan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang juga menjadi wilayah pastoral Keuskupan Pangkalpinang.
“Kita inisiasi ini dahulu di Bangka Belitung (Babel) berhubung Kepri belum ada seperti ini maka Keuskupan akan bekerja sama KMKI Kepri untuk menggelar kegiatan germas ini. Untuk yang sudah dibekali, semoga menjadi penggerak hidup sehat di gereja paroki asal masing-masing demi Babel sehat ke depan,” tutup Romo Nugroho.
1 comment
Semoga para kader GERMAS semakin menggelorakan cara hidup sehat di wilayah masing-masing dimulai dari lingkup paling kecil yakni diri sendiri dan keluarga menuju Indonesia sehat.