JurnalBabel.com – Anggota MPR RI Fraksi PKB, N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, berkesempatan melaksanakan sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di Kabupaten Manggarai Barat, tepatnya di Aula d’ AJ Hall SMAK St. Ignasius Loyola, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (29/5/2023).
Sosialisasi yang mengangkat tema “Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia” dihadiri beberapa perwakilan tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh wanita dari beberapa Kecamatan.
Dipo Nusantara dalam pemaparannya menyampaikan Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia telah memiliki ciri khas tersendiri, yakni adanya keberagaman nilai yang terkandung didalamnya.
“Sedangkan Identitas bangsa Indonesia adalah adanya suatu ciri khas yang berbeda dari bangsa lain, karena seluruh masyarakatnya selalu berefleksi terhadap nilai-nilai atau pedoman yang terkandung pada Pancasila,” kata Dipo Nusantara.
Legislator asal Dapil NTT ini juga menekankan entitas yang terdapat pada Bangsa Indonesia yang berpedoman Pancasila yaitu memiliki beragam budaya dan keramahan mereka.
Menurutnya, orang Indonesia tidak memiliki rasa malu dalam memulai percakapan dengan orang asing. Masyarakat Indonesia akan mudah membaur melalui percakapan dengan sejumlah penduduk setempat.
“Dan Pancasila disebut sebagai identitas nasional. Pancasila menjadi kemampuan untuk memberikan tanda atau ciri yang melekat pada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut Dipo menjelaskan, hal ini mengarahkan pandangan masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti nilai keadilan, yang memiliki arti sangat luas dan tidak menyasar kelompok atau individu tertentu.
Dipo juga menyampaikan terkait tantangan menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Memudarnya nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti memudarnya rasa kekeluargaan, saling tolong-menolong karena pengaruh globalisasi yang cepat, masyarakat semakin idealis dan tidak peduli dengan lingkungannya.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak sepenuhnya dijadikan pedoman hidup untuk berpegang teguh dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tidak ada rasa empati dan sopan santun kepada orang yang lebih tua, saling menghujat dan mengejek sesama anak bangsa,” sesalnya.
Selain itu, kata Dipo, nasionalisme dan patriotisme yang terkikis. Seperti seseorang lebih sering membeli atau menggunakan produk luar negeri dari pada produk bangsanya sendir.
“Tentu saja akan sangat miris jika itu benar-benar terjadi. Bahkan, banyak warga asing yang banyak menggunakan produk Indonesia agar dapat mempelajari budaya yang ada,” katanya.
Lalu upaya yang seperti apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan Identitas dan entitas Bangsa Indonesia? Dipo mengungkapkan, “Dengan cara terus menerus memperkenalkan Pancasila, terutama kepada generasi muda kita,”
Anggota Komisi III DPR ini berpandangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya era revolusi industri 4.0 membuat arus informasi dan globalisasi semakin tidak terbendung.
“Jika generasi muda kita tidak cukup adaptif dan memiliki karakter yang kuat, tentunya akan mudah untuk menghilangkan arus negatif dari masa kini di masa pergolakan ini,” jelasnya.
Maka dari itu, Dipo menekankan penting untuk memperkuat karakter dasar sesuai dengan nilai-nilai yang mencerminkan adat dan budaya bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Sementara itu, Usman Midin Ketua GP Ansor Kab. Manggarai Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dipo Nusantara Pua Upa yang telah berkenan menyelenggarakan Sosialisasi 4 Pilar di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
Ia berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan kebangsaan masyarakat dan semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Pancasila. Apalagi momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni tinggal beberapa hari lagi.
“Marilah kita generasi muda Labuan Bajo terus menggemakan Pancasila sebagai ideologi dan simbol persatuan Bangsa Indonesia,” kata Usman Midin.
(Bie)