Simpang Teritip, Jurnalbabel.com– Bupati Bangka Barat Markus SH menegaskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan wakil kepala daerah merupakan hajatan demokrasi lima tahunan yang sudah beberapa kali dilaksanakan di Bangka Barat.
Maka Pilkada di bumi sejiran setason itu hanya merupakan momentum bagi masyarakat memilih yang terbaik untuk memimpin Bangka Barat. Bukan ajang perang, sebab itu jangan mudah terprovokasi dan memprovokasi.Demikian intisari sambutan Bupati Markus saat membuka Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-1 Pembentukan Kepengurusan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional Kabupaten Bangka Barat 2020 di Gedung Serbaguna Kecamatan Simpang Teritip, Senin (21/9).
Sebelumnya hal yang sama digaungkan politikus PDI Perjuangan tersebut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama para camat, lurah dan kades di OR 2 Setda Bangka Barat, Jumat 18 September 2020.
“Saya harap masyarakat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember mendatang, tidak melakukan upaya provokasi yang rentan menimbulkan konflik. Selain itu juga jangan mudah terprovokasi,” kata Markus, Senin (21/9).
Markus berharap rangkaian pelaksanaan pilkada di Bangka Barat bisa berlangsung dalam keadaan yang aman, kondusif, sehingga tercipta iklim demokrasi yang sehat.
“Para Kades dan BPD serta seluruh perangkat dan masyarakat supaya menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing. Tahun politik ini memang suhu agak panas tapi ini bukan perang. Kita harus bijak menyikapinya jangan mau terprovokasi dan diprovokasi oknum tak bertanggungjawab,” ujar Markus. [Tua’h]