Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi II DPR, Mohamad Muraz, meminta bagi masyarakat yang takut terpapar covid-19, tidak perlu mengikuti kampanye maupun datang ke tempat pemilihan suara (TPS) pada saat pemiliham kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember mendatang.
Sebab, katanya, desakan agar Pilkada 9 Desember ditunda akibat pandemi Covid-19 justru membuat resah masyarakat. Berdasarkan pengamatannya, daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada, masyarakatnya enjoy-enjoy saja. Mereka juga pada umumnya sudah tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana protokol kesehatanya.
“Yang merasa takut ya nggak usah ikut-ikutan kampanye saat nyoblos jaga jarak dan protokol kesehatan yang baik. Yang merasa sakit dan yanf banget merasa takut tertular covid, ya nggak usah datang ke TPS,” kata Muraz saat dihubungi, Sabtu (19/9/2020).
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat ini menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak ada pilkada yang tingkat partisipasinya mencapai 85 persen. “Kalau yang hadir antara 65 sampai 75 persen juga sudah bagus,” ujarnya.
Menurutnya, berdemokrasi dan milih pemimpin di daerah juga penting untuk bantu penguatan penyelesaian covid-19.
Muraz mencontohkan daerah yang tidak melaksanakan Pilkada seperti Surabaya, kasus positif Covid-19 tinggi. Namun gerakan Walikota Surabaya sebagai pemimpin untuk penanganannya termasuk swab gratis untuk yang ber KTP Surabaya, perlu diacungi jempol.
“Waktu saya jadi Wali Kota Sukabumi juga bikin rumah sakit untuk seluruh warga kota cukup dengan KTP dan Kartu Keluarga (KK) gratis,” kenangnya.
Muraz menambahkan apabila seluruh kepala daerah terpilih berbuat seperti itu untuk kesehatan, ia juga yakin cepat tertangani covid-19.
(Bie)