Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan apresiasi program pemberdayaam UMKM yang di inisiasi oleh Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati di Jakarta Timur.
“Warga Jakarta Timur beruntung memiliki Anggota Dewan seperti Ibu Anis Byarwati. Beliau hadir di tengah masyarakat, menyerap aspirasi sekaligus memberikan solusi bantuan UMKM,” kata Ahmad Syaikhu.
Presiden PKS memberikan apresiasi tersebut di hadapan Para Pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Jakarta Timur dalam acara “Serap Aspirasi & Penyerahan Bantuan UMKM”, Jumát, (25/12/20) secara virtual. Kegiatan ini merupakan bagian dari reses dengan mengundang para pelaku UMKM di 10 kecamatan se-Jakarta Timur.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Syaikhu menegaskan bahwa program pemberdayaan yang diinisiasi oleh Anis sangat berarti bagi pengembangan UMKM ke depan. UMKM termasuk sektor usaha yang terkena dampak Pandemi Covid-19 saat ini, sehingga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen PKS untuk meningkatkan pelayanan dan pembelaan kepentingan masyarakat. Juga mengokohkan kemitraan strategis, menumbuhkan kemandirian dan pemberdayaan usaha masyarakat.
“Pada akhirnya, semua ini sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini,” tegasnya.
Syaikhu yang juga anggota komisi V DPR ini mengungkapkan, PKS selalu berupaya menguatkan keberpihakan dan pembinaan kepada UMKM. Salah satu upaya nyata dilakukan F-PKS DPR RI. Yakni menginisiasi dan memperjuangkan RUU Kewirausahaan.
Demikian juga dalam pembahasan RUU Cipta kerja yang sekarang telah menjadi Undang-Undang, khusus dalam pembahasan UMKM, F- PKS secara detail mencantumkan pasal-pasal usulan pengembangan UMKM.
“Kami selalu berupaya untuk terus berpihak dan memberdayakan serta melindungi UMKM. Fraksi PKS sudah melakukan banyak hal soal ini. Diantaranya memperjuangkan RUU Kewirausahaan dan lainnya,” paparnya.
Presiden PKS juga menyampaikan sejumlah data yang menunjukkan bahwa UMKM termasuk sektor yang terdampak pandemi.
Sebagaimana data Dirjen Pajak, terjadi penurunan pendapatan UMKM selama pandemi sebesar 84.2% yang disebabkan oleh sulitnya bahan baku, hambatan proses distribusi, dan sebagainya. Namun demikian, di dalam anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digulirkan Pemerintah, terdapat anggaran untuk pemulihan UMKM.
Pelaku UMKM tentu menghadapi kendala dan tantangan, tetapi disaat yang sama juga ada peluang.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata untuk meningkatkan usaha dan daya tahan UMKM yang terbukti tangguh,” harapnya.
Lebih lanjut Syaikhu berpesan kepada Para Pelaku UMKM dan juga kader PKS, untuk memegang 3 prinsip. Pertama, ikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menjadi pengusaha yang sukses. Kedua, senantiasa menguatkan dan meluruskan niat dalam usaha, serta meneladani Rasulullah SAW sebagai contoh dalam menjalankan transaksi-transaksi usaha agar menjadi lebih berkah. Ketiga, hadir di masyarakat dengan memberi solusi, seperti melakukan penyuluhan, pembinaan, pelatihan, memfasilitasi usaha, menciptakan lapangan kerja, dan sebagainya.
“Teladani cara Rasulullah SAW berbisnis agar menjadi lebih berkah,” kata Syaikhu.
Syaikhu mengingatkan doa Rasulullah SAW saat meminum air zam-zam yaitu meminta ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan obat dari setiap penyakit. Ilmu yang bermanfaat adalah indeks kecerdasan/pendidikan, rezeki yang luas adalah indeks kemampuan daya beli, kesembuhan dari segala penyakit adalah indeks kesehatan. Ketiganya merupakan human development index (indeks pembangunan manusia).
“Itulah sebabnya, kader PKS harus Pintar, Kaya dan Sehat,” pungkasnya. (Bie)