Jakarta, JurnalBabel – Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensat), mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan per hari ini Senin (6/1/2025), atau sebelum umur 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, Hensat mengingatkan agar program tersebut dijalankan oleh pemerintah secara konsisten dan berkelanjutan. Jangan hanya semangat diawal saja berjalannya.
Hensat pun menghimbau pemerintah tidak ragu untuk meminta bantuan kepada masyarakat, baik dari sisi pembiayaan atau yang lainnya, untuk mewujudkan konsistensi dari program ini.
Sebab, ungkap Hensat, berdasarkan data World Giving Index (WGI) yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF) pada tahun 2024, Indonesia merupakan negara nomor 1 paling dermawan di dunia.
“Jadi kalau perlu bantuan rakyat Indonesia untuk mewujudkan makan siang gratis, pemerintah jangan ragu-ragu meminta tolong kepada rakyat,” kata Hensat dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).
Namun, lanjut Hensat, pemerintah pun harus memberikan manfaat lain jika meminta bantuan kepada masyarakat. Salah satu yang ia soroti adalah perbaikan penegakkan hukum di Indonesia agar semakin baik dan adil kepada rakyat.
“Jadi ngomong saja, jangan malu minta tolong rakyat, tapi kalau ditolongin, tolong juga penegakkan hukum dibenahi. Jangan ada lagi kasus semisal korupsi Rp 300 triliun hanya dihukum 6,5 tahun dan sebagainya,” sindir Hensat.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi ini juga berharap, program makan bergizi gratis ini memang benar-benar program yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk itu, ia menilai, pemerintah juga wajib untuk mengevaluasi secara berkala keberhasilan program ini.
“Saya merasa pemerintah juga penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala agar program ini benar-benar bisa terus memberikan manfaat yang diharapkan,” kata dosen Universitas Paramadina ini.