Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nomor 66/A.11.04/06/2022 tentang Pengangkatan dan Pengesahan Panitia Peringatan 100 tahun atau satu abad NU diamanahi sebagai Ketua Stering Comitee (SC) dalam kegiatan tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review dan pengajar Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan ditunjuknya Erick Thohir sebagai ketua pengarah satu abad NU karena dipercaya mampu mensukseskan acara yang sangat spesial tersebut.
Ujang menilai track record Erick saat diberikan amanah membidangi sejumlah tugas penting terbilang sukses. Misalnya, ketika dipercaya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) pada tahun 2018 dipandang sukses dalam mengorganisir even olahraga terbesar se-Asia itu mendapat pujian dari banyak pihak.
“Kelihatan ketika itu ketika Erick Thohir sukses menjadi panitia Asian Games mungkin itu catatan yang digunakan oleh NU, sehingga Erick Thohir dijadikan ketua panitia,” ujar Ujang, Selasa (21/6/2022).
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengatakan alasan kenapa Erick Thohir dipercaya menahkodai peringatan satu abad NU karena dinilai memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, kedekatan itu bukan hanya karena Menteri BUMN itu menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), tetapi karena sejumlah program yang dekat dengan pondok pesantren dan santri.
“Erick Thohir dan NU sekarang sangat dekat sekali. Misalkan Erick dalam kegiatan Harlah,” kata Anang.
Sejumlah program di Kementerian BUMN juga banyak ditujukan bagi pondok pesantren dan santri. Mengingat Erick Thohir sendiri merupakan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Belum lagi sumbangan diberikan ke pondok pesantren.
“Itu menunjukkan upaya mendekat atau sudah dekatnya Erick Thohir. Yang pasti ada beberapa poin Erick Thohir secara agresif mencoba untuk merangkul NU, menjadikan NU sebagai lembaga kesayangan,” ujarnya.
Sebelumya, Erick Thohir menyatakan siap melaksanakan amanah yang diberikan oleh PBNU dengan baik.
“Ini mesti tanya sama beliau (alasan penunjukan sebagai Ketua Pengarah). Saya hanya melaksanakan tugas dengan baik,” ujar Erick.
Erick menambahkan, dalam momentum peringatan Harlah NU ini ada upaya NU untuk membangkitkan ekonomi, pendidikan, tenokrasi dan lain-lain. Karena itu, peringatan Harlah Satu Abad NU juga mengusung tagline “Kebangkitan Baru”.
“Bagaimana menuju satu abad NU ke depan ini ada kebangkitan untuk NU menjadi juga yang namanya ekonomi dan juga pendidikan, teknokrasi, dan lain-lainnya,” jelasnya.
“Karena penting sekali kita terus menjaga yang namanya keseimbangan daripada ekonomi dan juga kehidupan masyarakat secara menyeluruh,” katanya.
Dia menegaskan bahwa keseimbangan itu penting. Apalagi, kata Erick, sekarang menuju Indonesia yang terus pertumbuhan ekonominya semakin baik.
“Tetapi seperti yang saya selalu ulang berapa kali tidak mungkin pertumbuhan ini akan baik kalau keseimbangan kita tidak jaga. tidak mungkin tumbuh kalau tidak rukun,” jelas Erick.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah itu menyampaikan fondasi NU sudah sangat kuat dan tidak perlu dipertanyakan lagi, khususnya yang terkait dengan Pancasila dan NKRI sebagai pemersatu.
“Tetapi satu abad ke depan penting sekali membangun fondasi lainnya seperti ekonomi, teknokrasi ataupun pendidikan itu,” tutup Erick. (Bie)