Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (29/3/2022). Peresmian tersebut dikatakan sebagai langkah tepat dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Indonesia Timur dan juga ketahanan pariwisata.
Pengamat pariwisata Hilda Ansariah Sabri mengatakan, gerak cepat Erick Thohir ini juga untuk meningkatkan tren positif di sektor pariwisata di Pulau Dewata yang dua tahun terakhir ini mengalami penderitaan akibat dihantam pandemi Covid-19.
“Momennya sangat tepat karena peresmian BMTH setelah pemerintah membuka border, menghapuskan karantina dan persyaratan masuk lainnya bagi wisman,” kata Hilda saat dihubungi, Rabu (30/3/2022).
Menurut Hilda peresmian ini selaras dengan meningkatnya wisatawan akhir-akhir ini, baik itu wisatawan domestik maupun asing: apalagi, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah ini menekankan agar wisatawan lokal lebih diprioritaskan.
“Insya Allah Bali siap menerima kunjungan wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara dengan ketersediaan listrik yang bisa menghidupkan industri pariwisata dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Dikatakan Hilda, pelajaran besar yang bisa diambil saat bangsa ini dihantam pandemi global dan bagaimana industri pariwisata Bali sangat menderita selama dua tahun lebih, karena tidak adanya kunjungan wisman.
Olehnya itu, dengan ketersediaan listrik dan jaminan dari BUMN bahwa keberadaan Terminal LNG Bali Maritime Tourism Hub semakin menguatkan citra Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia di mata dunia, dan akan menjamin industri pariwisata mulai dari UMKM yang membuat produk cindra mata hingga hotel dan venue internasional membuat event-event.
“Menteri BUMN berulangkali mengatakan mendorong ekosistem Indonesia. Nah pariwisata itu sangat tergantung dari ekosistem yang mendukungnya mulai dari Pentahelix, UMKM, Event-event yang konsisten dan kontinyu,” ucapnya.
“Menurut saya ekosistem bisa berjalan kalau ada salah satu penyangganya nggak bisa jalan. Begitu pandemi tidak ada turis saja langsung industrinya ambruk,” jelasnya.
Lebih jauh Hilda, Menteri Erick paham betul soal produk pariwisata, ekonomi kreatif di pulau Bali, hingga pertumbuhan UMKM terus meningkat. Olehnya itu, peresmian Terminal LNG Bali Maritime Tourism Hub sangat tepat untuk mengembalikan kondisi wisata Bali.
“Mas Erick paham betul produk parekraf Bali tidak bisa produksi terus kalau tidak ada event yang kontinyu, tidak ada turis yang datang kontinyu dll. Pariwisata itu dampaknya luas dan Covid-19 harus jadi pelajaran buat semua pihak jangan ada lagi egoisme sektoral,” jelasnya juga.
“Menteri BUMN sudah mencontohkan tidak ada egoisme sektoral sehingga pariwisata di dukung oleh semua sektor. Harapnya Terminal LNG Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) benar-benar bermanfaat untuk umat,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, terminal yang nantinya mengakomodasi kebutuhan transportasi laut sekaligus wisata di kawasan Benoa ini tetap mengutamakan produk-produk lokal atau UMKM. Dengan begitu, keberadaan BMTH mampu mendorong kinerja usaha mikro.
“Program ini juga dapat memberikan dampak langsung kepada UMKM, karena BMTH mengutamakan merek lokal. Dampaknya pada penambahan banyak lapangan kerja baru, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Erick. (Bie)