Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden Prabowo Subianto membuka peluang bagi rumah sakit (RS) asing untuk membuka cabang di Indonesia dinilai bukanlah ancaman bagi layanan kesehatan nasional.
Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, mengungkapkan, ada sisi positif dan negatif dari memberikan izin RS asing beroperasi di Indonesia.
Sisi positif, Irma mengatakan dapat memotivasi RS domestik untuk memberikan pelayanan lebih baik pada pasien. Pasalnya, selama ini paradigma yang terjadi bahwa Dokter dan RS di Indonesia beranggapan pasien yang butuh mereka bukan sebaliknya.
“Dengan adanya Rumah sakit dari luar negeri, diharapkan devisa negara tidak seluruhnya lari ke luar negeri seperti saat ini,” kata Irma Suryani kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).
Negatifnya, lanjut Politikus NasDem ini, RS dari luar negeri belum tentu lebih murah dan lebih baik, karena pada dasarnya dokter-dokter Indonesia juga punya keahlian yang sama baiknya. Hanya perlu diperbaiki moral pragmatisnya.
“Karena dokter kita suka jualan obat dan alat sehingga kadang yang tidak perlu di operasi di operasi, padahal masih cukup diobati dengan obat dan terapi misalnya. Ini yang sering dikeluhkan pasien dan jadi alasan kenapa mereka lebih percaya berobat ke Penang, Malaysia salah satu contohnya,” ungkapnya.
Namun demikian Irma menegaskan pada dasarnya pemerintah memang harus memberikan ruang dan support sebesar besar pada RS domestik. Sepanjang peruntukannya jelas dan tidak merugikan bangsa dan negara maka izin RS asing untuk bisa beroperasi di Indonesia tidak perlu dicemaskan.
“Anggap itu sebagai tantangan dan motivasi agar RS dalam negeri mampu jadi tuan rumah di negaranya sendiri,” tegasnya legislator dapil Sumsel ini.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai, rencana Presiden Prabowo Subianto yang membuka peluang bagi rumah sakit asing untuk membuka cabang di Indonesia bukanlah ancaman bagi layanan kesehatan nasional.
Budi meyakini bahwa fasilitas kesehatan dalam negeri nantinya tetap mampu bersaing.
“(RS asing yang buka cabang di RI) bukan (ancaman). Saya yakin dia bisa (bersaing),” kata Budi.